Kendal, NU Online
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Dimyati Rois memberikan pesan kepada ratusan pelajar NU se-Jawa Tengah agar menyikapi dengan baik menyongsong hajat politik bangsa dan rakyat Indonesia pada tahun depan 2019.
“Politik itu perlu. Siapa yang mengatakan politik itu hanya urusan dunia saja tidak sampai ke akhirat?” kata kiai yang akrab disapa Mbah Dim, saat disowani IPNU Jateng dan PC IPNU kabupaten/kota se-Jateng di Pondok Pesantren Al Fadhllu 2 Srogo Brangsong
Menukil kitab Ahkamus Sulthoniyah dan kitab Ihya Ulumudidn, Mbah Dim menjelaskan sebuah maqolah yang artinya pengertian politik merupakan usaha-usaha perbaikan manusia menuju jalan yang menyelamatkan dunia dan akhirat.
Ia juga menegaskan bahwa politik sampai pada akhirat sehingga kita akan diminta pertanggungjawabannya. “Politik ya politik, korupsi ya korupsi. Jangan disamakan, itu jelas beda," tegasnya.
Mbah Dim mengimbau kepada warga NU untuk berpolitik, akan tetapi bukan berarti NU menjadi partai politik. Mbah Dimyati mengambil qaul ulama, politik umat harus dibangun di atas akidahnya. "Artinya politik dengan akidah harus paralel atau kalau akidahnya Khawarij politiknya juga Khawarij. Jika akidahnya NU maka politiknya juga NU," tegasnya.
Menurtunya jika NU bersinergi dan bersatu antarlembaga dan Banomnya, segala persoalan bangsa akan mudah teratasi. "Semoga Saudara-saudara terus menjaga semangat untuk berkhidmah di NU mengikuti Kia Hasyim Asy'ari," ujarnya.
Kegiatan tersebut sebagai rangkaian acara Halal bi Halal IPNU Jateng bersama PC IPNU se-Jateng yang digelar di Pondok Pesantren Al Fadhllu 2 Srogo Brangsong, Kendal 14-15 Juli 2018. (Abdul Halim Solkan/Kendi Setiawan)