Menag Sebut Doktor Kehormatan untuk 3 Tokoh Dunia Selaras dengan Trilogi Ukhuwah
NU Online Ā· Senin, 13 Februari 2023 | 16:30 WIB
Menag RI Yaqut Cholil Qoumas saat menghadiri penganugerahan doktor honoris causa kepada Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Senin (13/2/2023) di Auditorium Prof Dr M. Amin Abdullah. (Foto: Dok. LTN PBNU)
Syifa Arrahmah
Penulis
Jakarta, NU Online
Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas menyebut bahwa penganugerahan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa kepada tiga perwakilan tokoh agama yang juga tokoh moderisasi agama di dunia, selaras dengan trilogi ukhuwah yang disuarakan KH Achmad Siddiq, Rais āAam PBNU masa khidmah 1984-1991.
āDengan gelar honoris causa ini UIN Sunan Kalijaga telah memberi praktik yang baik, tidak hanya teori atau diskusi di kelas dan seminar. UIN Sunan Kalijaga telah menggali kembali tradisi lamanya,ā kata Gus Yaqut sebagaimana tertulis dalam Naskah Pidato Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan UIN Sunan Kalijaga, Senin (13/2/2023).
āSaya juga mengingat pesan KH Ahmad Siddiq seorang tokoh, alim dari Jember, yang menjadi rais Am PBNU setelah muktamar ke 27 dan terutama menjelang muktamar ke 28 mengenalkan trilogi ukhuwah: ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah,ā sambungnya.
Ia menjelaskan, ukhuwah islamiyah sesuai dengan konteks orde baru dan relevan di era reformasi, Ā bahwa sesama kelompok dalam umat Islam harus saling memahami, berkolaborasi, gotong royong dan bekerjasama. Ukhuwah islamiyah harus menjadi landasan dalam kehidupan.
āUkhuwah Islamiyah dalam Kementerian Agama di bawah kepemimpinan saat ini selalu berusaha menjalin persaudaraan antar anak bangsa. Anak bangsa yang terbaik akan memimpin dan kita dukung,ā jelasnya.
Selanjutnya, ukhuwah wathaniyah sebagai ikatan kebangsaan yang meliputi semua agama di Indonesia. Karenanya, Menag Yaqut menegaskan bahwa Kementerian Agama bukan milik satu agama, tetapi kementerian ini untuk semua agama.
āKementerian agama mengayomi dan melayani semua umat beragama tanpa pandang bulu,ā ucapnya.
Terkait gelar honoris causa yang dianugerahkan kepada tiga tokoh dunia, yang salah satunya adalah Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf, menurutnya semakin menegaskan visi dan misi kampus, baik dari sisi tradisi maupun wacana akademik yang telah lama tumbuh dan berkembang di UIN Sunan Kalijaga.
āYang kita lakukan hari ini menganugerahi tiga pemimpin umat bukti kita menuruti dan ngestoaken dawuh Mbah Yai Hasyim Asyāari bahwa perbedaan iman bukan penghalang kita, dan tidak pada permusuhan,ā terang Gus Yaqut.
āHari ini saya juga menyaksikan perbedaan justru menjadi fondasi kebersamaan untuk membangun kampus, bangsa dan dunia,ā imbuhnya.
Gus Yaqut juga menyampaikan bahwa memang sudah seharusnya kampus mengapresiasi kiprah tokoh-tokoh tersebut. "Sudah seharusnya kampus memberikan penghormatan atas jasa-jasa yang mereka ukir," pungkasnya.
Ā
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua