Menakar Hubungan AS dan Israel setelah Joe Biden Jadi Presiden
Ahad, 15 November 2020 | 10:15 WIB
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal mengatakan hubungan Amerika dan Israel akan memburuk usai terpilihnya Joe Bidan sebagai Presiden AS. (Foto: Istimewa)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Israel menjadi salah satu negara sekutu Amerika Serikat paling solid saat Donal Trump menjadi presiden. Itu dibuktikan dari kebijakan Israel yang terus mendapat dukungan penuh dari pemerintah Amerika Serikat.
Usai terpilihnya politikus Partai Demokrat Joe Biden menjadi presiden di Pemilu Amerika Serikat Selasa 3 November 2020 lalu, hubungan Israel dan Amerika Serikat diprediksi kian memburuk.
Selain karena berbeda pandangan politik dengan kubu Partai Demokrat, memburuknya hubungan Israel dengan negara yang memiliki penduduk 328,2 juta tersebut disebabkan oleh sikap Joe Biden yang tidak ingin melihat Amerika Serikat sebagai negara 'pesuruh' Israel seperti yang dilakukan oleh Presiden Donal Trump lima tahun ke belakang.
Prediksi ini diungkapkan Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal saat mengisi Webinar Nasional yang diselenggarakan Institute Hasyim Muzadi, Sabtu (15/11) malam. Menurut dia, Joe Biden merupakan sosok yang masih memegang teguh visi yang diemban mantan Presiden Barrack Obama.
Sebagai mantan Wakil Presiden Obama, kata Dino, Joe Biden merasa perlu mempekuat lagi visi misi yang sempat dicanangkan bersama. Saat itu pula, sikap Obama dan Joe Biden diserang habis-habisan oleh Israel.
"Dulu itu Israel tdak suka sama Obama karena Obama merasa AS adalah AS dan kita tdak mau menjadi anak buah Israel. Semua kemauan Israel harus di penuhi oleh Presiden AS. Obama sangat menjaga jarak dengan Israel. Akhirnya hubungan tdak bagus, namun saat Trump memimpin hal itu berubah 180 derajat," katanya.
Presiden Donal Trump cenderung mengakomodir semua keinginan Israel supaya pemilik industri Amerika Serikat keturunan Israel mendukung penuh apa yang dilakukan Donal Trump saat menjalankan pemerintahan. Menurut Mantan Menteri Luar Negeri RI ini, kepemimpinan Joe Biden diprediksi jauh berbeda dengan kebijakan Donal Trump.
"Joe Biden akan berubah. AS tidak mau berada di bawah ketiak Israel," tuturnya.
Seperti diketahui, selama ini, hubungan Amerika dengan Israel lebih dari teman biasa. Jika dianalogikan, mereka layaknya sepasang kekasih yang mesra. Selalu membela satu sama lain meskipun kadang buta.
Misalnya, ketika jelas-jelas Israel melakukan kejahatan kemanusiaan kepada rakyat Palestina, AS yang biasanya berkoar-koar soal HAM justru diam seribu bahasa.
Tentu tak ada asap kalau tidak ada api, dalam hal ini, pasti ada alasan kenapa Amerika Serikat begitu berkawan baik dengan negara Yahudi itu. Ya, alasannya ternyata banyak. Mulai dari latar belakang sejarah, sampai dengan kepentingan khusus dua negara jemawa ini.
Namun, kini banyak pengamat politik internasional yang memrediksi suasana itu berubah. Amerika diyakini tak lagi memiliki hubungan yang mesra bersama Israel untuk lima tahun kedepan.
Meski begitu, sebagai negara adi kuasa keduanya memiliki pengaruh yang kuat untuk dunia internasional.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua