Nasional

Menaker Harap Mahasiswa Siap Hadapi Persaingan Kerja

Selasa, 13 Februari 2018 | 13:30 WIB

Bandung, NU Online
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dhakiri mengajak mahasiswa untuk membangun karakter pekerja keras selama menjalani masa perkuliahan. Hal ini dibutuhkan agar nantinya saat memasuki dunia kerja, para mahasiswa sebagai pencari kerja akan dihadapkan dengan iklim kompetisi pasar kerja yang sangat ketat.

“Para mahasiswa harus bersiap memasuki persaingan pasar kerja yang semakin ketat. Apalagi harus menghadapi perkembangan teknologi dan dunia digital yang terjadi era Revolusi Industri 4.0 saat ini," kata Menaker Hanif saat memberikan kuliah umum sebagai bagian dari job expo yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Padjajaran (IKA Unpad), Selasa (13/2).

Menaker menambahkan, perubahan dalam revolusi industri akan selalu terjadi. Oleh karena itu, kita harus memiliki kemauan yang kuat untuk bertahan dan menyesuaikan dengan perubahan.

"Keterampilan pada suatu zaman akan tidak relevan di zaman yang lain. Apalagi dengan perkembangan teknologi informasi," ujar Menaker.

Selain itu, kata Hanif, untuk memenangkan persaingan di era yang semakin ketat, para mahasiswa harus tampil di atas standar.

"Jangan jadi orang yang biasa saja, kita harus tampil di atas standar. Kalau tampil di atas standar pasti akan menang," tuturnya.

Saat ini, jelas Hanif, kemampuan di bidang bahasa, komputer, dan leadership adalah kemampuan yang harus dimiliki.

"Kita sudah memasuki era dimana segala sesuatu sudah dikomputerisasi. Selain itu, pada era globalisasi seperti saat ini, penguasaan bahasa asing seperti Bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan mutlak dalam dunia kerja," jelas Menaker.

Berbicara mengenai sumber daya manusia (SDM), kata Menaker, ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara serius, yakni mengenai kualitas, kuantitas, dan persebaran.

"SDM Indonesia harus memiliki kualitas yang unggul supaya bisa bersaing, apalagi sekarang sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di mana pesaing tidak hanya datang dari dalam negeri, tetapi dari luar negeri juga," papar Hanif.

Selain itu, lanjutnya, jumlah SDM yang unggul juga harus diperbanyak di berbagai sektor. Satu hal yang tidak kalah penting adalah persebarannya harus merata, mengingat wilayah Indonesia sangat luas. (Red: Kendi Setiawan)