Ambon, NU Online
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Eko Putro Sandjojo mengajak Fatayat Nahdlatul Ulama bersinergi dalam program pemberdayaan masyarakat desa. Di mata Mendes, Fatayat NU merupakan salah satu komponen bangsa yang memiliki komitmen pemberdayaan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang kerap membelit kelompok perempuan dan anak.
Sinergi yang dimaksud oleh Eko antara lain adalah dengan, misalnya, mengembangkan dan membangun desa-desa wisata, serta membudidayakan pola tanam hidroponik, program peternakan ayam, program penanggulangan masalah stunting dan gizi buruk.
“Bisa bekerja sama membantu masyarakat desa yang lahannya tidak besar agar bisa membuat pertanian hidroponik di halaman rumahnya,” ujar Mendes Sandjojo kepada wartawan usai mengisi materi pada Konferensi Besar (Konbes) Fatayat NU di Swiss Bel Hotel, Ambon, Maluku, Jumat (27/4).
(Baca: Harapan Pemerintah Maluku atas Konbes Fatayat NU)
Terkait Rejuvinasi Gerakan Perempuan dari Timur Indonesia yang menjadi tema Konbes Fatayat NU, Mendes mengatakan, di Maluku Kemendes memiliki balai pelatihan yang dapat dimanfaatkan Fatayat untuk penanggulangan stunting dan peningkatkan ekonomi masyarakat desa melalui peran perempuan. Selain itu dukungan juga diberikan dengan beragam kegiatan seperti liga desa dan pembangunan desa wisata.
Mendes menegaskan keterlibatan komponen masyarakat termasuk organisasi masyarakat dan organisasi perempuan sangat penting dalam pembangunan desa.
(Baca: Menristek Dikti Minta Fatayat NU Kuasai Teknologi)
Konbes Fatayat digelar dengan tujuan merumuskan jalan keluar bagi masalah strategis yang dihadapi oleh wanita Indonesia, dari persoalan akses perempuan terhadap ruang publik dan politik, pendidikan untuk perempuan, pemberdayaan ekonomi perempuan, hingga perlindungan terhadap hak kesehatan bagi perempuan.
Selain Mendes Eko, Konbes juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. (Kendi Setiawan/Ahmad Rozali)