Nasional

Mudik Bareng NU Bantu Perantau Rayakan Lebaran Bersama Keluarga

Selasa, 25 Maret 2025 | 12:30 WIB

Mudik Bareng NU Bantu Perantau Rayakan Lebaran Bersama Keluarga

Di Kantor PBNU, Jakarta, pemudik sedang bersiap berangkat menuju kampung halaman, pada Selasa (25/3/2025). (Foto: NU Online/Patoni)

Jakarta, NU Online

Mudik atau pulang kampung menjadi harapan mayoritas perantau untuk merayakan Lebaran Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Namun, ongkos mudik yang terlampau mahal membuat tidak semua perantau bisa pulang kampung.  


Nahdlatul Ulama (NU), sebagai organisasi dengan anggota terbesar di Indonesia, menjadi tujuan para pemudik untuk mengakses program mudik gratis. NU telah memfasilitasi program ini selama 15 tahun untuk membantu para perantau kembali ke kampung halaman.  


Salah satu pemudik, Dedi, mengungkapkan rasa syukur bisa mengikuti program mudik gratis bareng NU. Pria berusia 38 tahun yang berprofesi sebagai driver ojek online di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, itu mudik bersama istri dan kedua anaknya.  


"Alhamdulillah, mudik gratis ini sangat membantu kami," ucap Dedi kepada NU Online, Selasa (25/3/2025), di sela-sela menunggu keberangkatan bus di Masjid Istiqlal, Jakarta.  


Dia mengungkapkan bahwa pendapatannya yang tidak menentu sebagai driver ojek online membuat biaya mudik terasa berat. Namun, keinginan berkumpul dengan keluarga membuat beban biaya itu terasa lebih ringan.  


Mudik bareng NU 2025 menjadi pengalaman perdana bagi Dedi dan keluarganya. "Biasanya kami mudik dengan mobil travel. Ongkos per orang Rp500 ribu, jadi untuk empat orang butuh Rp2 juta," ungkapnya.  


Dedi mengetahui program mudik gratis ini dari media sosial. Ia berharap program ini terus dilanjutkan dan jumlah armada bus ditambah karena masih banyak orang yang membutuhkan fasilitas mudik gratis.  


Senada dengan Dedi, Nasibun, seorang pemudik tujuan Bojonegoro, juga mengungkapkan pengalamannya. Pria berusia 57 tahun yang sehari-hari berjualan pecel lele ini mengaku kesulitan mendapatkan tiket mudik. Ia merasa bersyukur bisa mendapatkan tiket mudik gratis bareng NU dan berharap program ini bisa terus berlanjut.  


Hal serupa diungkapkan oleh Mulyani (45), yang mudik ke Yogyakarta bersama suami dan dua anaknya. Ia mengucapkan terima kasih kepada PBNU.


"Dari segi ongkos sangat membantu. Mudah-mudahan programnya terus berlanjut," ujarnya.  


PBNU menggandeng Kementerian Agama dan beberapa pihak perbankan untuk melaksanakan program mudik gratis ini. Armada bus yang digunakan juga dalam kondisi baik dan prima.  

 
Armada bus di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta, siap membawa para pemudik pulang ke kampung halaman dalam program mudik bareng NU 2025. (Foto: NU Online/Patoni) 


Susalit, salah seorang driver utama, menjelaskan bahwa armada dari perusahaannya hampir setiap tahun ikut serta dalam program mudik gratis.  


"Semua armada dalam kondisi baik, tidak ada masalah karena servis dilakukan secara berkala," ujar driver berusia 57 tahun asal Purbalingga itu.  


Untuk bus yang berkumpul di Masjid Istiqlal, Susalit menerangkan bahwa ada 21 driver yang ditugaskan. Masing-masing bus dikemudikan oleh dua driver secara bergantian, dengan dibantu satu kru atau kondektur.  


Para awak bus juga sudah memiliki prosedur mitigasi jika terjadi masalah tak terduga di tengah perjalanan. Susalit menjelaskan bahwa tiga awak di setiap bus akan menangani masalah terlebih dahulu. Jika tidak berhasil, mereka akan berkoordinasi dengan pool terdekat untuk melakukan pergantian armada.  


Terkait pengamanan, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) diterjunkan. Mereka tidak hanya mengawal pemudik dari lokasi pemberangkatan, tetapi juga sepanjang perjalanan, berkoordinasi dengan personel Banser yang ditempatkan di posko mudik di sepanjang rute perjalanan.  


"Kami juga berkoordinasi dengan aparat setempat dan polisi lalu lintas agar pemudik aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan," kata Anto Bintarto, personel Banser yang ditugaskan mengamankan mudik gratis di Masjid Istiqlal.  


Pada 2025, PBNU memberangkatkan sekitar 1.900 pemudik dengan 29 armada bus. Program ini digawangi oleh Lembaga Takmir Masjid (LTM) PBNU, LAZISNU, dan Pagar Nusa. Pelepasan dilakukan di halaman Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/3/2025) oleh Ketua PBNU Choirul Saleh Rasyid dan Ketua Umum Pagar Nusa Mochamad Nabil Haroen.