Nasional

Muslimat Undang 400 Guru PAUD Bahtsul Masail Cegah Kekerasan Seksual Anak

Ahad, 6 Mei 2018 | 13:30 WIB

Jakarta, NU Online
Pimpian Pusat Muslimat NU menyelenggarakan Bahtsul Masail dengan tema Peran Keluarga Dalam Pencegahan Kekerasan Seksual Anak. Kegiatan ini merupakan respons atas tingginya kasus kekerasan seksual anak di masyarakat. Kegiatan yang menghadirkan 400 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ini pada 3 Mei 2018 di Gedung Serba Guna Kompleks DPR RI Jakarta.

Salah seorang narasumber kegiatan itu, Komisioner KPAI Susianah Affandy menyampaikan, data pengaduan yang masuk ke KPAI selama 4 tahun terakhir sebanyak 8470 kasus masuk ranah ABH (Anak Berhadapan dengan Hukum). 

Penyebab kekerasan seksual anak, menurut dia, adalalah karena korban mudah diiming-iming seperti uang jajan, hadiah, bermain bersama dan hal menarik anak lainnya. Kedua, pelaku memiliki hubungan dekat dengan korban. Ketiga, anak tak bisa mengekspresikan dengan bahasa verbal. 

“Pelaku kekerasan anak seringkali menggunakan kata-kata dan kalimat yang tak bisa dimengerti oleh anak. Pelaku berpesan ‘Bilang saja diajak main 'kuda-kudaan' sama om,’” katanya. 

Keempat, karena pengaruh pornografi. Kelima, lambannya korban dan keluarganya melaporkan ke pihak berwajib. 

Selain disebabkan oleh lima hal di atas, menurut data Muslimat NU sebagaimana surveI Kemensos 2017 menyebutkan sebanyak 45% pelaku dari keluarga bercerai. Sebanyak 41% Pelaku kekerasan seksual anak karena terdorong oleh pornografi, 10% pelakunya mengaku pernah menjadi korban, 33% melakukan karena terdorong ajakan teman, 11% karena pengaruh narkoba dan 10% karena pengaruh keluarga.

Tren kekerasan seksual anak yang terjadi makin mengkwatirkan orang tua dan keluarga di Indonesia. Pertama, korbannya banyak anak laki-laki. Dari data kasus yang ada, korban sodomi di banyak tempat, sebagian besar korbannya adalah anak laki-laki. Kedua, satu kasus, korbannya banyak. 

Kasus Babe di Tangerang memakan korban sebanyak 41 orang. Kasus di Aceh, terdapat 26 anak diiming-iming main bareng yang berakhir dengan hubungan sejenis. Kasus di Jombang Jatim, sebanyak 25 anak menjadi korban kebejatan seorang guru. Kasus sodomi di Tapanuli Selatan memakan korban 42 anak. Dari semua kasus tersebut dibutuhkan upaya pencegahan yang harus melibatkan peran orang tua dan keluarga

Selain Susianah Affandy, narasumber lain adalah Ketua Pimpinan Pusat Muslimat NU Mursyidah Thahir dan Wakil Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an Romlah Widayati. (Red: Abdullah Alawi)