Jakarta, NU Online
Gempa berkekuatan 7,4 SR yang terjadi Jumat (28/9) di Sulawesi Tengah, berdampak pada kerusakan berat di Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi. Data BNPB menyebutkan hingga Rabu (3/10) sebanyak 1.400 orang dinyatakan meninggal dunia, 48.025 jiwa mengungsi.
Untuk membantu penanganan darurat pascagempa Palu, Nahdlatul Ulama (NU) mendirikan tenda pengungsian di lima titik. Sementara penyaluran logistik berupa sembako dilakukan di tiga pengungsiaan.
"Untuk mendukung dan memperemudah koordinasi, konsolidasi NU Peduli membentuk Pos Induk NU Peduli, yang beralamatkan di Kompleks Perumahan Tavanjuka Mas Blok EE Nomor 3 Jalan Tawanduka Raya, Kecamatan Tatana, Kota Palu," kata M Wahib Emha dari NU Peduli, Rabu (3/10).
Menurutnya di lokasi tersebut terdapat dua tenda pengungsian yang dikelola NU Peduli. "Para pengungsi mayoritas dari Perumnas Balaroa yang satu kampoung tertimbun tanah akibat gempa," terangnya.
Ia juga menginfomarsikan, hari ini pos pengungsian NU Peduli dikunjungi oleh Bunga Elim Sumba, asisten 2 Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Kesra Setda Provinsi Sulteng. Elim mengapresiasi kecepatan tim NU dalam membantu masyarakat terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Elim menilai kepedulian NU tanpa pamrih dalam membantu warga yang jauh dari pantauan dan terpencil. "Semoga sinergi ini terus terbangun dengan baik untuk meringankan beban warga terdampak," ujar Wahib mengutip Emil. (Kendi Setiawan)