Nasional JELANG MUKTAMAR KE-33 NU

Panitia Daerah Awali Kinerja dengan Istighotsah

Ahad, 1 Maret 2015 | 13:02 WIB

Surabaya, NU Online
Panitia Daerah (Panda) Muktamar Ke-33 NU telah terbentuk melalui Surat Keputusan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim. Kepanitian yang diketuai H Saifullah Yusuf mengawali tugasnya dengan khatmil qur’an, tahlil, dan istighotsah di depan sekretariat Muktamar ke-33, di gedung PWNU Jatim, Jalan Masjid Al Akbar Timur No 9, Surabaya, Sabtu (28/2).
<>
Acara khatmil qur’an dimulai sejak pagi oleh salah stu badan otonom NU, Jam’iyatul Qurra’ wal Huffadz NU (JQHNU) Jatim. Saifullah Yusuf mengatakan, Muktamar yang berlangsung Agustus nanti merupakan perhelatan paling bersejarah di NU.  

“PWNU Jawa Timur tercatat pernah menjadi tempat muktamar terbanyak dari pengurus wilayah lainnya, tapi tidak ada satu pun muktamar ditempatkan di Jombang,” ujar Wakil Gubenur Jatim ini.

PWNU Jatim menginginkan pelaksanaan muktamar di Jombang lantaran ingin menyowankan para pengurus NU ke para pendiri NU. “Jangan-jangan pengurusnya belum pernah ke makam muassis (pendiri),” terang pria yang akrab disapa Gus Ipul itu.

PWNU Jatim beharap, Muktamar ke-33 NU bisa menghasilkan keputasan yang bisa membantu pemerintah secara moral. Untuk itu, persiapan sejak dini harus segara dilakukan oleh panitia daerah. Ketua PWNU Jatim Kiai Mutawakkil Alallah mengapresiasi panitia yang telah memulai kinerjanya dengan senjata andalan NU, yaitu tahlil dan istighotsah.

Pada 14 Maret nanti, pantia daerah akan mengadakan peluncuran Muktamar ke-33 dan akan menghadiri Ketum PBNU, serta Forpimda Jatim. “Tujuannya kita akan mengenalkan kepada ormas antaragama dan masyarakat Jatim, bahwa NU punya gawe besar di tahun ini,” pungkas Gus Ipul.

Majelis dzikir dalam rangka pelucuran perdana (soft launching) ini dihadiri segenap panitia daerah, antara lain Prof Muzakki (wakil ketua), H Sholeh Hayat (wakil ketua), Thoriqul Haq (sekretaris), dan beberapa pengurus tanfidziyah serta syuriah PWNU Jatim. Terlihat pula Gus Hasib (Pegasuh Pesantren Tambak Beras). (Rofii Boenawi/Mahbib)