Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) menggelar sebuah diskusi membahas potensi pemanfaatan sampah bagi kebutuhan masyarakat. Acara bertema "Sampah, Lingkungan dan Energi Terbarukan" yang digelar bersama Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN PBNU) bertujuan untuk melihat potensi pemanfaatan sampah yang selama ini dipandang sebagai masalah lingkungan.
"Sebab pada umumnya masalah sampah ini hanya dianggap sebagai problem masyarakat, padahal kalau kita cermati, sampah ini juga bisa bernila positif. Ini penting untuk kita angkat untuk member kesadaran baru bagi kita semua," ujar panitia penyelenggara di Lantai 5 Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (25/4).
Kegiatan ini juga diselenggarakan untuk memperingati memperingati Hari Bumi yang jatuh pada setiap tanggal 22 April. Peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian bumi sebagai ‘rumah bersama’ bagi seluruh umat manusia. Pada akhirnya, kegiatan diharapkan menciptakan lahirnya kepedulian masyarakat untuk menjaga lingkungan dan menyadari potensi pengolahan sampah menjadi energi terbarukan.
Diskusi kali ini menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai latar belakang keilmuan dan organisasi. Mereka adalah Peneliti Bidang Sampah Badan Pengkajian dan Penerapan teknologi Sriwahyono, Direktur Bank Sampah PBNU Fitria Aryani, pengurus Lembaga Bahtsul Masail PBNU KH Abdul Moqsith Ghozali, dan seorang Dirjen dari Kementerian Lingkunan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati.
Acara ini sendiri merupakan salah satu diskusi dari rangkaian sesi diskusi rutin yang digelar oleh Lakpesdam PBNU dengan tema diskusi "Ngaji Teknologi". Melalui forum ini PBNU dalam hal ini Lakpesdam berkomitmen untuk mengkaji potensi pemanfaatan teknologi bagi kepentingan umat pada umumnya. (Husni Sahal/Ahmad Rozali)