Pegiat Seni Deklarasi Dukungan Kedaulatan Palestina dan Kecam Genosida Israel
Rabu, 28 Agustus 2024 | 21:00 WIB
Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Bambang Prihadi memimpin deklarasi pernyataan sikap dalam perhelatan Malam Palestina II di Plaza Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat pada Selasa (27/8/2024) malam. (Foto: NU Online/Suwitno)
Afrilia Tristara
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Bambang Prihadi memimpin deklarasi pernyataan sikap para pegiat seni untuk mendukung kedaulatan Palestina dan mengecam genosida Israel dalam perhelatan Malam Palestina II di Plaza Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat pada Selasa (27/8/2024) malam.
Selain pegiat seni, pembacaan deklarasi diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat yang mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam keras aksi genosida yang dilakukan oleh Israel.
Deklarasi diawali dengan pembacaan sajak berjudul If I Must Die karya Refaat Alareer. Refaat merupakan guru sekolah dan editor penulis Palestina. Sajak itu bercerita tentang adiknya yang terbunuh.
Awal tahun 2024 ini, Refaat juga gugur karena serangan udara. Hingga saat ini, terdapat ratusan ribu orang lainnya di Palestina yang tewas bersamanya, sebelum dan setelah 7 Oktober 2023.
Berikut ini adalah isi dari pernyataan sikap seniman yang dideklarasikan di Malam Palestina II.
Pernyataan Sikap Dewan Kesenian Jakarta
Terhadap Aksi Genosida Israel atas Palestina
Sebagai perkumpulan pakar, pelaku, dan pemikir seni dan budaya, Dewan Kesenian Jakarta dengan ini menyatakan pernyataan sikapnya sebagai berikut:
- Mengutuk genosida yang terjadi di Palestina dan wajib dihentikan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan, sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945.
- Mendukung penuh Pemerintah RI yang sejak era Presiden Sukarno sudah berada di sisi sejarah yang benar, yang berpihak pada Palestina yang terjajah dan tertindas.
- Mendukung lembaga dunia seperti PBB dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menghentikan genosida dan melaksanakan gencatan senjata permanen.
- Mendorong pemerintah RI untuk segera mengirim pasukan perdamaian di perbatasan Gaza dan Rafah.
- Menyerukan kepada semua pelaku dan pemikir seni dan budaya untuk turut menyuarakan ”gencatan senjata permanen” dengan melakukan aksi kreatif sesuai kapasitas dan bidang masing-masing.
Tidak ada perdamaian tanpa keadilan. Dari sungai hingga samudera, Palestina akan merdeka.
Jakarta, 27 Agustus 2024
Atas nama Dewan Kesenian Jakarta
Ketua Pengurus Harian Dewan Kesenian Jakarta
Bambang Prihadi
Malam Palestina II merupakan acara yang diinisiasi oleh DKJ sebagai wujud dukungan dan solidaritas seniman dalam mengupayakan kemerdekaan Palestina.
Para seniman memberikan dukungannya dalam berbagai ekspresi seni seperti lagu, pembacaan sajak, tari, dan melukis on the spot.
Sebelumnya, Malam Palestina I pernah diselenggarakan pada 1982 saat Gus Dur menjabat sebagai ketua DKJ. Setelah 42 tahun berselang, acara ini masih terus menyuarakan dukungan agar rakyat Palestina terbebas dari jerat penindasan.
Namun, putri Gus Dur, Inayah Wahid yang juga hadir mengungkapkan betapa besar harapannya jika nanti Malam Palestina kembali digelar bukan lagi dalam rangka memberi dukungan tapi perayaan kemerdekaan Palestina.
"Berharapnya ketika ada Malam Palestina lagi, itu adalah malam untuk merayakan kemerdekaannya Palestina," tutur Inayah.
Pada acara tersebut hadir sejumlah tokoh dan seniman seperti Ketua Lesbumi NU KH Jadul Maula, Reza Rahadian, Wanda Hamidah, Jose Rizal Manua, dan tokoh lainnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua