“Bantuan Langsung Tunai itu justru yang hari ini paling krusial karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak,”kata Direktur Eksekutif Ah Maftuchan kepada NU Online, Sabtu (4/4) melalui sambungan telepon.
“Seminggu ini (harus) ada kejelasan skemanya,” imbuh Maftuch.
Saat ditanyakan tentang skema dan besaran BLT, Maftuch mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan sekitar Rp 2 juta per bulan. Angka yang diusulkan itu mengacu pada garis kemiskinan terakhir versi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Maret 2019 dengan asumsi rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,68 orang anggota rumah tangga.
“Sehingga dengan nilai tersebut itu keluarga tersebut masih mampu mempertahankan standar hidupnya yang lumayan,” ucapnya.
Sementara untuk jumlah yang layak menerima, sambungnya, ialah mereka yang tergolong dalam 40 persen rumah tangga termiskin. “Jangan 500 ribu atau 600 ribu gitu, (tapi) 2 juta,” jelasnya.
Sementara untuk skema penyaluran yang tepat, sambung Maftuch, yaitu dengan cara cashless, baik melalui rekening bank maupun e-money. Penyaluran secara cashless disebutnya untuk menghindari kerumunan warga yang berpotensi terjadinya penyebaran virus dan praktik korupsi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Pokoknya harus cashless, langsung ke penerima. Tidak ada model pencairan di kelurahan atau kecamatan yang ngantre,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menyatakan, bantuan non-tunai selain paket sembako yang bernilai Rp 200 ribu dan menggratiskan bagi pelanggan listrik 450 VA, serta memberikan diskon 50 persen kepada pelanggan listrik 900 VA selama tiga bulan (April, Mei, dan Juni), pemerintah juga disebutnya perlu mensubsidi masyarakat terdampak dengan gas elpiji 3 kilogram (kg).
“Nah gas 3 kg harus sudah ada bantuan. Entah harganya diturunkan separuh dari harga pasar atau ada bantuan misalnya 1 tabung dalam sebulan untuk rumah tangga miskin yang dapat bantuan tunai tersebut itulah,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menyiapkan kebijakan BLT untuk menyokong kelompok masyarakat terbawah di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini.
Penyaluran BLT merupakan satu dari beberapa paket stimulus lanjutan yang kini sedang dipersiapkan oleh pemerintah. Namun hingga kini belum ada keterangan seperti berapa besaran dan seperti apa skema penyaluran bantuan BLT yang akan diberikan pemerintah.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Kolaborasi LD PBNU dan LTM PBNU Gelar Standardisasi Imam dan Khatib Jumat Angkatan Ke-4
2
LAZISNU Gelar Lomba dengan Total Hadiah Rp69 Juta, Ini Link Pendaftarannya
3
Cara Wudhu di Toilet agar Tidak Makruh
4
Gus Yahya Ceritakan Awal Mula Kiai Ali Maksum Merintis Pengajian Kitab di Pesantren Krapyak
5
Hukum Gugat Cerai Suami karena Nafkah Batin
6
Hukum Khatib Tidak Berwasiat Takwa dalam Khutbah Kedua
Terkini
Lihat Semua