Serang, NU Online
Sejak pukul 14.00 WIB, Jumat (22/3), suasana Stadion Maulana Yusuf Ciceri Kota Serang, Banten tampak berbeda. Stadion yang biasa digunakan untuk berolahraga oleh kaula muda itu berubah menjad lautan manusia dengan berbusana Muslim. Suguhan bazar dan pasar murah turut menghiasai arena stadion tersebut. Tidak terkecuali suara dentuman shalawat yang berkumandang di sekitaran stadion ibu kota Provinsi Banten tersebut.
Shalwat yang ditampilkan oleh kelompok pria dan perempuan remaja itu ternyata bagian dari rangkaian kegiatan SantriFest 2019. Penampilan grup-grup shalawat itu membius warga Kota Serang dan para tamu undangan yang hadir.
Setelah dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Arus Baru Indonesia (Arbi), Lukmanul Hakim, SantriFest 2019 memang langsung dilanjutkan dengan perlombaan marawis, hadrah, dan kasidah.
Tim berasal dari berbagai pondok pesantren dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah itu mahir melantunkan shalawat dengan beragam langgam. Ada langgam keras, langgam sedih, langgam cengkok bahkan langgam dangdut turut menjadi pilihan model yang dipertontonkan puluhan tim sebagai peserta lomba.
Santriawati asal Pondok Pesantren Raudotul Mubtadi’in Balaraja Tangerang, Banten, Istianah (15 tahun) merupakan vokalis tim hadrah Mujayyidah. Dirinya mengaku senang bisa mengikuti rangakaian kegiatan Santrifest 2019. Menurut siswi SMK Bina Isan Mandiri ini, shalawat merupakan bagian dari denyut nadinya.
Sejak lahir 2003 silam, ia menyukai shalawat, apalagi shalawat modern yang dinyanyikan artis Veve Zulfikar. Ia mengaku senang dengan lantunan syair islam seperti shalawat, apalagi langgam dangdut yang dinyanyikan timnya saat tampil.
"Untuk ikut kegiatan ini dan perlombaan perlombaan lain kami latihan seminggu sekali, saya sendiri memang suka gaya langgam dangdut. Makannya shalawatnya banyak cengkoknya," ucapnya kepada NU Online, sambil tersipu malu.
Putri asal Jakarta ini berharap apa yang dilakukannya bisa mendapat ridha dari Allah Swt apalagi shalawat adalah mengagungkan Nabi Muhammad Saw. Tidak lupa pula, ia berdoa agar memenangkan perlombaan tersebut.
"Saya dan tim hadrah kami sering diundang ke luar wilayah Balaraja, di acara acara nikahan dan acara pemerintah daerah. Honornya sebagian untuk kas pesatren sebagian lagi untuk kepentingan santri," tutur gadis yang memfavoritkan shalawat Annabiy ini. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)