Penting Bagi Santri untuk Memahami Literasi Digital
Selasa, 9 Agustus 2022 | 23:00 WIB
Seminar Literasi Digital dengan tema Media NU dan Transformasi Digital di Pondok Pesantren Riyadussalikin, Padaherang, Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022).
Malik Ibnu Zaman
Kontributor
Pangandaran, NU Online
Transformasi digital menjadi suatu pembaruan yang terus berlangsung hingga saat ini. Maka dari itu di tengah transformasi digital penting bagi santri untuk memahami literasi digital.
"Saya harapkan rekan, rekanita para santri semuanya sebagai pelajar, bukan hanya sebatas pelajar. Tetapi bagaimana caranya harus bisa memanfaatkan teknologi, bukan kita yang dimanfaatkan oleh teknologi," ujar Ketua Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Pangandaran, Nanang Nurholis saat mengisi seminar Literasi Digital dengan tema Media NU dan Transformasi Digital di Pondok Pesantren Riyadussalikin, Padaherang, Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022).
Menurutnya penting untuk membentengi generasi santri dengan literasi digital agar dapat menyesuaikan diri dengan transformasi digital.
"Saya harapkan sama pengasuh di sini, kepala sekolah di sini bagaimana literasi digital ini menjadi suatu muatan lokal di pesantren agar santri melek teknologi," harapnya.
Sementara itu Direktur Jaringan Intelektual Muda Santri (Jimsa), Alwi Patoni mengemukakan meskipun para santri dilarang memegang handphone bukan berarti anti digital. Tetapi justru hal tersebut adalah sebagai inkubator, dan sebagai pembekalan pertama dalam transformasi dari analog ke digital.
"Penuhilah ilmu-ilmu kalian dengan sebuah pemahaman yang kuat, dan kokoh dulu. Untuk apa? untuk bisa menangkal hal-hal hoaks. Nah kita harus bisa membedakan dulu, bagaimana bisa membedakan kalau tidak dibekali dengan ilmu-ilmu," imbuhnya.
Transformasi Digital Media NU
Dalam perkembangannya NU selalu punya media untuk menginformasikan, dan mengajarkan dakwah. Mulai dari media cetak, hingga sekarang bertransformasi ke digital. Hal tersebut diungkapkan oleh News Director TVNU, Muhammad Saefullah.
"KH Wahab Hasbullah, salah satu pendiri NU sudah punya visi ke depan. Bahwa sebuah perkumpulan, sebuah organisasi yang tidak memiliki media itu bagaikan perkumpulan buta, dan tuli. Beliau sudah punya visi bahwa media itu penting," ungkapnya.
Saefullah menyebutkan media yang pernah dimiliki oleh NU, diantaranya ada Soeara Nahdlatul Ulama, Oetoesan Nahdlatul Ulama, Majalah Berita Nahdlatul Ulama.
"Sekarang itu kita punya yang namanya NU Online, dan TVNU. Nah inilah media yang sekarang sudah merambah kepada media digital. Nah, Gus Im (KH Hasyim Wahid) lah yang memberi semangat transformasi digital media NU. Beliau itu adiknya Gus Dur. Beliau sering kumpul sama teman-teman muda aktivis NU, dan memberi semangat bahwa NU harus bisa berubah. Serta bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman. Nah, dari semangat beliau itu kader-kader muda NU melek digital, dan teknologi," pungkasnya.
Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua