Nasional TWEET TASAWUF

‘Perangkat’ Pendukung Agar Menjadi Ahli Ibadah

Senin, 28 Mei 2018 | 15:45 WIB

Jakarta, NU Online
Salah satu ayat Al-Qur’an menyebutkan bahwa Allah SWT menciptakan jin dan manusia agar mereka beribadah kepada Allah. Namun, agar menjadi seorang ahli ibadah, manusia memerlukan beberapa hal sebagai pendukung utama.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim memaparkan bagaimana seorang hamba agar berdisiplin dalam beribadah.

“Jika ingin disiplin dalam ibadah harus didukung taubat, takwa, dan istiqomah,” jelas Kiai Luqman dikutip NU Online, Senin (28/5) lewat akun twitter pribadinya @KHMLuqman.

Muara dari setiap ibadah ialah menuju Allah SWT. Dalam hal ini, menurut penulis buku Filosofi Dzikir tersebut, manusia memerlukan disiplin ubudiyah.

“Jika ingin disiplin ubudiyah (menuju Allah) harus didukung tulus, ikhlas, dan ketenangan kalbu,” ungkapnya.

Puncak seorang hamba dalam beribdah adalah menyaksikan mata hati agar senantiasa tertambat kepada Allah. Di inilah Kiai Luqman menekankan pentingnya mengasah hati dengan jalan bertasawuf agar memperoleh ma’rifah.

“Jika ingin Ubbudah (menyaksikan matahati kepada Allah) harus ada muroqobah, musyahadah, dan ma'rifah,” tandas Praktisi Tasawuf ini.

Ia juga menegaskan bahwa sabar dan syukur, ikhlas dan ridho, tawakal dan yakin, khusyu' dan tawadhu', cinta dan ma'rifah, kepedulian sosial dan kedermawanan, dzikir dan pikir, dan lain sebagainya adalah rumpun-rumpun indah dalam akhlakul karimah. (Fathoni)