Jakarta, NU Online
Bagi sebagian orang menganggap bahwa hawa nafsu adalah setan karena setan merupakan sumber hawa nafsu yang menyesatkan. Anggapan ini tentu tidak keliru, namun berbeda dengan dalam pandangan Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat tersebut menegaskan, setan berbeda dengan nafsu. Walaupun diakuinya, ada nafsu yang berkarakter seperti setan.
“Setan berbeda dengan nafsu. Walaupun ada nafsu yang berkarakter seperti setan,” ucap Kiai Luqman dikutip NU Online, Ahad (15/7) lewat akun twitter pribadinya @KHMLuqman.
Direktur Sufi Center Jakarta ini menerangkan, berbeda dengan jin dan manusia, setan tidak memiliki eksistensi yang berdiri sendiri.
“Setan tidak memiliki eksistensi yang berdiri sendiri sebagaimana jin dan manusia atau Malaikat.” Jelasnya.
Namun, penulis buku Jalan Ma’rifat tersebut mengungkapkan bahwa setan memang lahir dari perpaduan antara hawa nafsu dengan iblis untuk menggoda manusia di lorong-lorong duniawi.
“Setan merupakan unsur yang lahir dari perzinaan antara hawa nafsu dengan iblis di lorong duniawi,” tanda Kiai Luqman. (Fathoni)