Nasional

Perkuat Solidaritas, Wapres Kiai Ma'ruf: Jadikan Ramadhan Bulan Sedekah

Sabtu, 2 April 2022 | 12:30 WIB

Perkuat Solidaritas, Wapres Kiai Ma'ruf: Jadikan Ramadhan Bulan Sedekah

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1443 hijriah. (Foto: BPMI Setwapres)

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1443 hijriah. Wapres mengajak umat Islam Indonesia untuk mampu menjadikan Ramadhan sebagai bulan sedekah, dalam rangka memperkuat solidaritas kemanusiaan.


“Saya mengajak seluruh umat Islam Indonesia agar menjadikan Ramadhan sebagai syahrus shadaqah atau bulan memperbanyak sedekah termasuk juga mengeluarkan zakat mal. Sebab momentumnya begitu tepat. Jangan jadikan Ramadhan sebagai bulan konsumtif,” kata Kiai Ma'ruf kepada wartawan, Sabtu (2/3/2022).  


Pada bulan diturunkannya kitab suci Al-Qur'an ini, Kiai Ma'ruf menyebut bahwa umat Islam memiliki momentum untuk melakukan penguatan solidaritas dan memperkuat persaudaraan. 


“Ramadhan juga merupakan momentum bagi umat Islam untuk melakukan penguatan solidaritas kemanusiaan serta momentum untuk memperkuat ukhuwwah islamiyyah (persaudaraan umat Islam), ukhuwwah wathaniyyah (persaudaraan kebangsaan), dan ukhuwwah insaniyyah (persaudaraan kemanusiaan),” ungkapnya. 


Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga mengingatkan bahwa selama dua tahun belakangan, umat Islam menjalani ibadah di masa pandemi Covid-19. Pandemi ini mempengaruhi dinamika keberagamaan. Namun, ia optimis bahwa keadaan ke depan akan semakin membaik.


Karenanya, di bulan Ramadhan ini, Kiai Ma'ruf berpesan agar umat Islam semakin memperbanyak ibadah, taubat, istighfar, dzikir, membaca shalawat, bersedekah, dan berdoa kepada Allah. 


“(Tujuannya) agar umat Islam diberikan perlindungan, inayah, dan keselamatan dari musibah dan marabahaya dalam rangka daf’il bala’ atau menolak bala, khususnya dari pandemi Covid-19,” tegas Wapres Kiai Ma'ruf.


Makna puasa
Selama satu bulan ke depan, umat Islam menjalankan ibadah puasa. Namun, ia kembali mengingatkan bahwa berpuasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum. Namun, lebih dari itu. Di dalam puasa terkandung makna tentang penghambaan kepada Allah, keteladanan Rasulullah, pengorbanan, dan keikhlasan.


“Puasa adalah ibadah tak terlihat yang hanya diketahui diri yang berpuasa dan Allah. Saat berpuasa adalah waktu yang tepat bagi kita untuk meningkatkan taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah sekaligus melakukan introspeksi diri untuk menjernihkan hati dan pikiran,” tuturnya. 


Wapres Kiai Ma'ruf berharap, segala amalan yang akan dilakukan selama satu bulan penuh dapat semakin meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. 


“Semoga Allah senantiasa memberikan inayah-Nya dan meridhai setiap upaya yang kita lakukan,” harap cicit Syekh Nawawi Banten ini. 


Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf juga menyampaikan ucapan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan kepada warga Nahdliyin khususnya, dan secara umum kepada umat Islam Indonesia. 


Bagi Gus Yahya, Ramadhan adalah momentum bagi umat Islam untuk melakukan penempaan kualitas rohani, sehingga dapat menjalankan seluruh ibadah dengan tujuan memperoleh keberkahan Ramadhan dan mendapatkan gelar ketakwaan di sisi Allah. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori​​​​​​