Nasional

Pesantren di Situbondo Ambruk, Menag: Jadi Peringatan Penting soal Kelayakan Bangunan

NU Online  ·  Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:30 WIB

Pesantren di Situbondo Ambruk, Menag: Jadi Peringatan Penting soal Kelayakan Bangunan

Menteri Agama Nasaruddin Umar. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ambruknya Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qadir Jailani Situbondo, Jawa Timur jadi peringatan penting bagi seluruh pihak agar memperkuat perhatian terhadap aspek keselamatan dan kelayakan bangunan pesantren di seluruh Indonesia.


Hal ini disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar Nasaruddin di Tangerang, Kamis (30/10/2025). Sekaligus menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah.


"Kita tidak ingin ada lagi musibah seperti ini. Ini diharapkan menjadi yang terakhir. Negara akan hadir dan bertanggung jawab memastikan pesantren menjadi tempat belajar yang aman, nyaman, dan layak bagi para santri," tegas Menag.


Kemenag juga melakukan pendataan terhadap kondisi fisik pesantren di berbagai daerah, bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum.


Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, pondok pesantren akan menjadi prioritas perhatian pemerintah dari sisi keamanan dan kelayakan infrastruktur.


"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR, Kementerian Sekretariat Negara, dan kementerian terkait lainnya untuk melakukan langkah cepat,” jelasnya.


Kemenag sedang menyusun aturan teknis baru tentang pendirian dan pengelolaan pondok pesantren, termasuk kriteria bangunan yang aman dan standar keselamatan bagi santri.


"Ini bukan soal membatasi, tapi memastikan keselamatan dan masa depan para santri. Kami ingin tidak ada lagi duka yang menimpa dunia pesantren," pungkas Menag.


Bantuan 200 juta

Dirjen Pendidikan Islam Amien Suyitno mengatakan Kemenag prihatin dan akan segera salurkan bantuan Rp200 juta untuk renovasi asrama.


"Insya Allah Kemenag akan beri bantuan Rp200 juta dan itu akan diantar langsung oleh Direktur Pesantren pada Kamis besok," kata Suyitno dihubungi terpisah.


Dijelaskan Suyitno, berdasarkan laporan Kankemenag Situbondo, atap asrama putri Pesantren Syekh Abdul Qodir Jailani ambruk pada hari ini, pukul Kamis 00.30 WIB. Saat itu, kondisi cuaca hujan deras disertai angin kencang. Luas ruangan asrama putri itu sekitar 48 m2.


"Saat kejadian, dalam ruang asrama yang ambruk itu ada 19 santri putri. Mereka langsung dievakuasi ke rumah sakit terdekat oleh KH. Muhammad Hasan Nailul Ilmi beserta pengurus pondok pesantren," papar Suyitno.


Sebuah asrama di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Syekh Abdul Qodir Jailani, Situbondo, Jawa Timur, ambruk pada Rabu (29/10/2025) dini hari. Peristiwa ini menyebabkan satu santriwati wafat dan sejumlah lainnya mengalami luka-luka.


Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani Besuki, KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi memberi kesaksian saat musibah ambruknya atap asrama pesantren.


Menurut Kiai Hasan, terdengar suara gemuruh saat setelah hujan deras disertai angin pada saat peristiwa itu terjadi.


“Sekira pukul 01.00 WIB terdengar suara keras, dan yang ambruk itu bagian atapnya, sementara tembok masih utuh,” kata dia.

 

Dari 19 orang santriwati itu, satu korban meninggal, dua korban menjalani perawatan medis di RSUD Besuki, sedangkan belasan santriwati lainnya mengalami luka ringan.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang