Jombang, NU Online
Kekuatan pondok pesantren yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain adalah adanya keseimbangan antara ilmu dengan amaliah. Artinya ada keseimbangan mental spiritual dan fisik dari peserta didiknya.<>
Demikian disampaikan, Pengasuh Pesantren Denanyar KH Abdussalam Sokhib pada Diskusi dan Bedah Buku ‘Pesantren  Akar Pendidikan Islam Nusantara’ yang ditulis A Helmy Faishal Zaini, di panggung utama Stand Ekspo Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Ahad (2/8).
Dikatakan Abdussalam, dengan adanya keseimbangan antara ilmu dan amaliah tersebut, sesuai dengan literatur yang ada di kitab-kitab kuning yang diajarkan di pesantren. Kitab tersebut menjelaskan adanya syariah, tarekat dan hakikat.
Harus diakui, kata Abdussalam, tantangan pesantren saat ini dan ke depan sangat berat. Akhir-akhir ini marak gerakan radikalisme. "Selama ini pesantren yang paling lantang menjaga keutuhan NKRI. Pesantren sudah teruji bagaimana tetap menjaga keutuhan NKRI. Sehingga pesantren menjadi musuh dari gerakan radikalisme itu sendiri," kata Abdussalam.
Pesantren selama ini memang tidak bergeming pada siapapun. Meski ditekan dari berbagai pihak, pesantren tetap eksis dan mandiri. Tidak mengherankan pesantren menolak berbagai bantuan yang diberikan pemerintah karena dinilai mengikat dan mengintervensi.
"Pasca reformasi banyak pesantren yang dibantu oleh pemerintah karena mulai paham bagaimana eksistensi pesantren. Tapi masalahnya, justru pesantren sendiri tidak siap karena memang tidak pernah dibantu," katanya.
Tidak heran, lanjutnya, ketika ada ratusan pesantren yang akan menerima bantuan dari pemerintah tidak bisa membuat atau menyiapkan proposal. Bahkan stempel pun mereka tidak punya.
Diskusi dan bedah buku ini selain menampilkan Abdussalam, juga penulisnya Helmy Faishal Zaini yang juga Ketua Fraksi PKB DPR RI, intelektual muda NU Syafiq Hasyim, PhD dan Direktur Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Mustaghfirin Amin. (Armaidi Tanjung/Fathoni)
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua