PP MATAN Ungkap Penting PBNU Kembangkan Dakwah Internasional dan Transformasi Teknologi
Senin, 27 Desember 2021 | 21:30 WIB
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (PP MATAN) menilai penting Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk mengakselerasi dakwah internasional. Plt Ketua Umum MATAN, Hasan Chabibie, Senin (27/12/2021) mengatakan bahwa kepemimpinan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU bersama Kiai Miftachul Akhyar sebagai Rais 'Aam, membawa harapan baru bagi generasi muda, serta strategi dakwah internasional Nahdlatul Ulama.
"Gus Yahya membawa angin harapan baru bagi lintas generasi NU. Beliau sosok santri yang dihormati tidak hanya di dalam negeri, tapi juga tokoh-tokoh internasional. Kiai Miftachul Akhyar sosok alim yang dihormati banyak kiai sepuh dan menjadi rujukan kiai-kiai muda," ungkap Hasan Chabibie, yang juga mengabdi sebagai Kepala Pusdatin Kemendikbud.
Menurut Hasan, Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama kemarin memberikan pelajaran penting terkait adab dan akhlak. "Gus Yahya mengajarkan kita semua bagaimana pentingnya adab dan akhlak. Kompetisi itu boleh saja, dengan prestasi, strategi, dan kerja keras. Tapi setelah kompetisi usai, maka penting untuk menghadirkan akhlak dan adab. Gus Yahya sungkem kepada Kiai Said setelah pemilihan Ketum PBNU, seraya menghaturkan terima kasih atas didikan dan teladan dari Kiai Said. Ini cermin yang luar biasa, selaras dengan nilai-nilai tasawuf yang selama ini menjadi fondasi PP MATAN," demikian Hasan menjelaskan.
Lebih lanjut, Hasan menegaskan bahwa sudah saatnya Nahdlatul Ulama mengakselerasi program-program yang sudah ada. "Kepemimpinan Kiai Said selama sepuluh tahun terakhir, memberi fondasi penting untuk menguatkan peran Nahdlatul Ulama baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kami berterima kasih atas segala didikan dan sentuhan Kiai Said. Kini, saatnya kita bersama-sama mengakselerasi ini," terangnya.
Dakwah internasional ini juga penting untuk menghadirkan Islam Indonesia yang ramah dan menebar cinta kasih. "Islam moderat ala Indonesia ini kan fondasinya tasawuf, yang terkoneksi dengan fiqih dan ushul fiqih. Jadi dakwahnya santun, sekaligus perangkat hukum dan metodologi berpikirnya mapan. Ini yang bisa menjadi modal utama untuk dakwah internasional," imbuh Hasan Chabibie, yang juga pengasuh Pesantren Baitul Hikmah, Depok Jawa Barat.
Hasan Chabibie juga menyampaikan bahwa pihaknya mendukung penuh dakwah internasional dan transformasi teknologi. "Lompatan Nahdlatul Ulama menjelang satu abadnya bisa dilakukan dengan memaksimalkan teknologi. Sekarang kita perlu melakukan tranformasi teknologi secara kelembagaan, untuk mengkonsolidasi semua potensi yang dimiliki Nahdlatul Ulama. Selain itu manajemen sumber daya manusia juga akan lebih mudah," jelasnya.
"Kami siap jika diperintah untuk mengkonsolidasi program transformasi teknologi, dengan jaringan para pakar yang ada di Indonesia maupun juga para diaspora Nahdliyin yang ada di luar negeri," ungkap Hasan.
MATAN memiliki jaringan di berbagai kampus di Indonesia. MATAN siap berkolaborasi dan saling mendukung semua elemen Nahdliyin untuk menyongsong Seratus Tahun NU, serta mempersiapkan Abad ke-2 NU.
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Tidak Kena PPN 12%
2
Kronologi Santri di Bantaeng Meninggal dengan Leher Tergantung, Polisi Temukan Tanda-Tanda Kekerasan
3
Kenaikan PPN 12 Persen Berpotensi Tingkatkan Pengangguran dan Kolapsnya UMKM
4
Kisah Inspiratif Endah Priyati, Guru Sejarah yang Gunakan Komik sebagai Media Belajar
5
Ketum PBNU Respons Veto AS yang Bikin Gencatan Senjata di Gaza Kembali Batal
6
Bahtsul Masail Kubra Internasional, Eratkan PCINU dengan Darul Ifta’ Mesir untuk Ijtihad Bersama
Terkini
Lihat Semua