Nasional HARI SANTRI 2016

Rahasia Keistimewaan Shalawat di Antara Perintah Allah yang Lain

Sabtu, 8 Oktober 2016 | 05:04 WIB

Jakarta, NU Online 
Pengasuh Majelis Ta’lim Al-Hikam Cinta Indonesia,Manado, Sulawesi Utara Habib Muhsin Bilfaqih mengatakan, Shalawat Nariyah adalah salah satu shalawat terbesar yang tidak luput diamalkan para auliya dan ulama sedunia. 

“Jangan heran jika Shalawat Nariyah menjadi bagian amaliyah yang tak terpisahkan bagi hampir seluruh pesantrn dan majelis-majelis ta'lim, khuss di Indonesia, Brunei dan Malaysia,” kata habib yang memiliki cabang majelis ta’lim di Indonesia, Brunei, Malaysia, dan Singapura ini beberapa waktu lalu. 

Lebih lanjut ia mengatakan, kandungan dasar dari seluruh ibadah maupun mu'amalah semua bersumber dari shalawat. Hal itu jika berangkat dari pengertian bahwa shalawat sebagai sumpah dan baiat hamba kepada Khaliq untuk mempraktikkan kesetiannya kepada perintah dan larangan Allah melalui Nabi Muhammad SAW.

“Artinya ketika kita menyatakan shalawat dengan kalimat ‘Allahumma shalli alaa sayyidina Muhammad wa 'alaa ali sayyidana Muhammad,’ ini membawa pengertian untuk mentaati ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad,” jelas Mustasyar PCNU Manado ini. 

Nah, lanjutnya, taat pada ajaran Nabi Muhammad dapat diterjemahkan bahwa seluruh ibadah, baik wajib maupun sunat, sepanjang itu ajaran Allah via Nabi Muhammad, maka kita wajib laksanakan.

“Itulah sebabnya, shalawat adalah tolok ukur utama serta faktor pertama yang merupakan dasar dan fondasi dalam rangka menunjukkan sikap bakti kita kepada Rasulullah saw,” pungkasnya. 

Kemuliaan shalawat juga ia tunjukkan dengan menjelaskan, tidak ada ayat satu pun dalam Al-Qur'an yang menyuruh umat Islam shalat dengan asumsi karena Allah juga shalat. Tidak ada satu ayat pun dalam Al-Qur'an yang memerintah kita untuk berzakat dengan alasan karena Allah juga berzakat.

Bahkan, semua kewajiban dalam hal-hal yang sifatnya fardhu, tidak ada satu ayat pun yang mengatakan bahwa Allah sudah mempraktekkan, tetapi hanya ada satu-satunya ayat, ketika Allah menyuruh melaksanakannya, Allah telah duluan melakukannya. itu adalah shalawat.

"Innallaha wa malaikatahu yushalluna alan-nabi,....ya ayyuhalladzina amanuu shallu alaihi wa sallimu taslima....” (Abdullah Alawi)