Nasional

PBNU Dorong Transformasi Digital dan Kemandirian Nahdliyin di Abad Kedua

Ahad, 19 Januari 2025 | 20:30 WIB

PBNU Dorong Transformasi Digital dan Kemandirian Nahdliyin di Abad Kedua

Sekretaris Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) PBNU, Hamzah Sahal (memegang mikrofon) dalam Peringatan Harlah Ke-102 Nahdlatul Ulama di Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Sabtu (18/1/2025). (Foto: NU Online/Asrofi)

Batang, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong transformasi digital untuk memperkuat kemajuan organisasi. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Strategis Nahdlatul Ulama (SISNU). Aplikasi ini dirancang untuk menjadi solusi atas masalah pendataan Nahdliyin yang selama ini dianggap kurang optimal.


Sekretaris Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) PBNU Hamzah Sahal menjelaskan bahwa transformasi digital adalah salah satu kebutuhan mendesak bagi Nahdlatul Ulama untuk menghadapi tantangan zaman. Dengan sistem pendataan yang lebih baik, NU diharapkan dapat lebih efektif dalam melayani kebutuhan umat.


"Salah satu problem lain di warga NU adalah pendataan yang kurang optimal, seringkali kita kebingungan kala ditanya berapa jumlah warga Nahdliyin secara absolut," ungkap Hamzah dalam acara Peringatan Hari Lahir Ke-102 Nahdlatul Ulama di Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Sabtu (18/1/2025).


Direktur Utama NU Online itu menambahkan, selama ini pendataan di tubuh NU menghadapi berbagai kendala, terutama dalam hal manajemen data yang belum tertata dengan baik. Pergantian kepengurusan kerap menjadi salah satu penyebab hilangnya arsip penting.


"Karena sistem pendataan kita yang belum maksimal, terlebih manajemen yang kurang tertata rapi sehingga ketika terjadi pergantian kepengurusan, data yang sudah disimpan tidak terarsipkan dengan baik atau hilang," jelasnya.

 

Aplikasi SISNU hadir sebagai jawaban atas tantangan tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi digital, pendataan warga NU dapat dilakukan secara lebih efektif, efisien, dan aman. Hamzah optimis bahwa dengan penerapan SISNU, data warga NU akan lebih tertata sehingga dapat mendukung berbagai program organisasi.

 

"Dengan adanya SISNU ini, pendataan Nahdliyin akan lebih tertata rapi dan tentunya aman. Maka dari itu, mari bersama-sama kita sukseskan program pendataan warga NU lewat aplikasi SISNU," tegas Hamzah.

 

Ia juga mengajak seluruh elemen NU, khususnya di Kabupaten Batang, untuk turut ambil bagian dalam menyukseskan implementasi aplikasi ini. Keberhasilan program ini, menurut Hamzah, akan memberikan dampak positif bagi organisasi secara keseluruhan, termasuk dalam perencanaan program kerja berbasis data.