Nasional

RMI PBNU Galang Donasi Program Swab Test Murah untuk Pesantren

Kamis, 20 Agustus 2020 | 00:30 WIB

RMI PBNU Galang Donasi Program Swab Test Murah untuk Pesantren

Rumah sakit Unipdu Medika Jombang, yang menjadi ‘kuasa pakai’ alat laboratorium Real Times PCR buatan Swiss milik RMI-PBNU. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jakarta, NU Online
Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU bekerja sama dengan Asosiasi Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (ARSINU) dan National Hospital Surabaya menggalang donasi untuk program swab test murah pesantren.


Menurut Ketua RMI PBNU, KH Abdul Ghoffar Rozin, kerja sama tersebut dilakukan untuk membantu meringankan beban santri dalam melalukan rapid test  maupun swab mengingat harga keduanya cukup mahal.


“Karena itulah Satkor Covid-19 RMI PBNU berikhtiar untuk menggalang dukungan dari pihak ketiga agar pesantren memiliki akses rapid test atau swab yang terpercaya namun dengan biaya terjangkau,” ujar Gus Rozin, sapaan akrabnya,  di Jakarta, Rabu (19/8).


Gus Rozin menyampaikan, pihaknya telah mendapatkan bantuan dari National Hospital Surabaya berupa alat laboratorium Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) buatan Swiss.


Alhamdulillah, kita dipertemukan oleh visi kemanusiaan yang sama. National Hospital Surabaya berkenan untuk mendonasikan alat lab Real Times PCR buatan Swiss kepada RMI PBNU,” imbuhnya.


Adapun pemakaiannya, RMI PBNU memberikan kuasa pakai kepada rumah saklit  Universitas Pesantren Tinggi Darul  Ulum (Unipdu)  Medika, Jombang agar alat ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk keluarga besar pesantren. Donasi alat ini juga didukung dengan Kerja Sama Operasional (KSO) alat laboratorium  rapid test  metode serologi antibodi merk ROCHE E411.


“Dengan semangat hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, National Hospital Surabaya, RMI PBNU dan rumah sakit  Unipdu Medika meluncurkan program ‘Swab for Spiritual Heroes’,” jelas Gus Rozin.


Gus Rozin menyebut program tersebut dipersembahkan untuk para kiai, nyai, dan segenap santri serta keluarga besar pesantren yang merupakan pahlawan spiritual bangsa Indonesia.


“Dengan program ini, para pahlawan tanpa tanda jasa dari komunitas pesantren ini dapat mengakses swab test Covid-19 dengan biaya yang sangat terjangkau bahkan gratis untuk jumlah tertentu,” katanya.


Gus Rozin berharap swab test dapat dilakukan di lingkungan pesantren secara masif sehingga dapat memutus laju penyebaran virus Covid-19 di kalangan pesantren. Kedepan, lanjutnya, RMI PBNU bersama ARSINU berikhtiar untuk mereplikasi program ini di sebanyak mungkin rumah sakit anggota ARSINU.


“Alat lab ini akan terus relevan karena kemampuannya dalam menguji dan menganalisa berbagai macam specimen virus, tidak terbatas Covid-19,” jelasnya.


Terlebih, lanjut Gus Rozin, dalam proses kerja sama dengan rumah sakit besar dan kredibel seperti National Hospital diharapkan dapat terjadi alih teknologi dari sisi ilmu kedokteran  maupun manajemen rumah sakit sehingga dapat meningkatkan kapasitas kelembagaan rumah sakit anggota ARSINU.


“Satkor Covid-19 RMI PBNU memanfaatkan kerja sama ini dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada pesantren-pesantren di bawah naungan RMI. Dan sebagai upaya bersama dari elemen masyarakat untuk membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di kalangan pesantren,” pungkas Gus Rozin.


Senada, CEO National Hospital Surabaya, Prof. Hananiel Prakasa Widjaya mengakui kasus Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat. Hal tersebut tidak terlepas dari kurang meratanya rapid test bagi masyarakat, sehingga tidak bisa diantisipasi sejak dini.


Oleh karenanya, sebagai upaya mendukung pengendalian Covid-19 melalui kampanye 3T (Testing, Tracing dan Treatment), National Hospital Surabaya menyambut baik program RMI PBNU yang menggalang donasi swab test di pesantren.


“Selain mendonasikan perlengkapan RT-PCR dan pelatihan operasional, National Hospital Surabaya juga mendukung upaya persiapan belajar di pesantren,” unkap Hananiel Prakasa.


Hal tersebut, lanjutnya, sebagai upaya untuk mendukung pesantren menghadapi kenormalan baru demi tercipta lingkungan belajar yang nyaman dan aman dari Covid-19.


“Sehingga pesantren-pesantren yang dikelola oleh Nahdlatul Ulama siap menerima kembali para santri untuk belajar tatap muka langsung di pesantren mereka,” tutupnya.


Adapun acara serah terima unit RT-PCR dari National Hospital Surabaya kepada RMI-ARSINU akan diselenggarakan di Jombang, Jawa Timur pada hari Kamis, 20 Agustus 2020.


Menurut rencana, dalam acara serah terima tersebut, Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siroj akan memberikan arahan secara virtual sekaligus meresmikan penyerahan unit RT-PCR.
 

Dijadwalkan, sejumah tokoh hadir di lokasi acara tersebut,  di antaranya adalah Ketua RMI PBNU,  KH Abdul Ghoffar Rozin, perwakilan rumah sakit Unipdu sekaligus Ketua ARSINU, KH  Zulfikar As’ad Amar, Ditjen P2P Kemenkes RI, dr H Muhammad Budi Hidayat, CEO National Hospital Surabaya, Prof. Hananiel Prakasa Widjaya, dan jajaran Pemerintah Kabupaten Jombang.


Editor: Aryudi AR