Serang, NU Online
Santri sebagai patron manivestasi para ulama tidak boleh ragu untuk unjuk menunjukkan kemampuan dan berkiprah di masyarakat. Hal itu dilakukan agar santri di Indonesia dapat mengeksplorasi diri menjadi pribadi yang mandiri dan berkontribusi nyata untuk bangsa.
Pernytaan itu disampaikan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Arus Baru Indonesia (Arbi), Lukmanul Hakim, saat konferesi pers menjelang gelaran SantriFest 2019 di Hotel Le Dian, Kota Serang, Jumat (23/3).
Menurut Lukmanul Hakim, kegiatan SantriFest 2019 diadakan untuk mengejawantahkan pemikiran Mustasyar PBNU, KH Ma'ruf Amin. "Terutama agar santri dapat mengembangkan potensinya dalam bidang seni dan wirausaha," kata Lukmanul Hakim.
Kiai Ma'ruf, lanjut Lukmanul Hakim, merupakan tokoh santri dan ulama sepuh yang menginginkan para santri dapat menunjukkan kreativitas seni dan potensi ekonomi secara terbuka di hadapan publik. "Kehadiran SantriFest untuk menguatkan posisi santri dalam menggerakan roda Indonesia menjadi bangsa yang sejahtera dan maju," ujar Lukmanul Hakim.
Kreativitas dan kiprah santri selama ini sudah besar. Hanya saja, selama ini santri itu banyak yang tawadu, rendah hati dia tidak mau mengembangkan potensinya. "Maka melalui SantriFest ini kami ingin mengekplore kesenian seperti pidato dan sebagainya," ucapnya.
Lukman berharap, ke depan santri tidak lagi ragu dan takut untuk muncul di masyarakat untuk menampilkan berbagai hasil kreativitasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Santrifest 2019, Ahmad Siregar, mengungkapkan kegiatan akan berlangsung di Stadion Utama Maulana Yusuf Serang, Banten. Ada berbagai rangkaian kegiatan diantaranya silaturahim ulama se-Provinsi Banten, pertemuan ribuan kaum ibu, berbagai perlombaan santri dan Malam Puncak SantriFest yang bakal dihadiri sejumlah tokoh nasional dan artis tanah air.
"Kegiatan akan berlangsung sampai hari Ahad lusa," ujar Siregar. (Abdul Rahman Ahdori/Kendi Setiawan)