Nasional HARI SANTRI 2016

Santri Tak Hanya Berjuang Rebut Kemerdekaan, Tapi Menjaganya

Sabtu, 15 Oktober 2016 | 02:03 WIB

Sidoarjo, NU Online 
Wakil Ketua PBNU Habib Salim Al Jupri mengatakan santri tidak hanya turut berjuang merebut kemerdekaan saja, tetapi menjaganya, yaitu memeprtahankan negera kesatuan republik Indonesia.

"Kejahatan seksual yang menyimpang dan narkoba yang membawa keterpurukan Indonesia harus diberantas. Santri harus berdiri paling depan karena negara Indonesia ini adalah mayoritas NU dan yang menentukan Indonesia," kata Habib Salim disela-sela penyambutan Kirab Resolusi Jihad NU di Pendopo Delta Wibawa, Jumat (14/10) malam.

Islam harus menjadi kiblat di Indonesia. Ia mencotohkan, bagaimana bisa dilihat saat ini, banyak negara lain yang menengok Indonesia. Generasi muda NU adalah seorang pemimpin, dan dipunggung generasi tersebut terletak tanggung jawab dan bagaimana menjaga moral bangsa Indonesia ini.

"Kami angga dan berterima kasih kepada jajaran Pemkab Sidoarjo, pengurus PCNU, serta semua keluarga besar NU di Sidoarjo yang telah menyambut kirab yang telah diberangkat dari Banyuwangi dan tiba di Sidoarjo serta akan melanjutkan ke Bangkalan dan Surabaya, selanjutnya menuju Mojokerto dan Jombang dan terakhir di Jakarta pada tanggal 22 Oktober," terang Habib Salim.

Ketua PCNU Sidoarjo KH Abdi Manaf berpesan kepada habib Salim dan pembawa bendera untuk menyampaikan kepada PBNU, NKRI harga mati bahwa di dalamnya berisi keputusan pada muktamar beberapa tahun lalu.

Kalau ada kelompok yang mau mendirikan bangsa lain, itu musuh bagi NU. Karena NKRI harga mati. "Teman NU di Sidoarjo sudah menyatakan bahwa jangan sampai ada kelompok yang mendirikan negara lain di Indonesia. Kalau ada kelompok dan gerakan yang mendirikan negara, tidak akan mungkin ada resolusi jihad NU kedua," ujar Gus Manaf.

Gus Manaf berharap, perjalanan yang akan ditempuh rombongan kirab resolusi jihad NU yang masih panjang, semoga senantiasa diberikan Allah kekuatan. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)