Nasional

Selain Keagamaan, Gus Yahya Tegaskan NU Juga Urus Kemasyarakatan

Kamis, 6 Juni 2024 | 15:30 WIB

Selain Keagamaan, Gus Yahya Tegaskan NU Juga Urus Kemasyarakatan

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) bersama Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf (kanan) dalam konferensi pers, Kamis (6/6/2024) di kantor PBNU Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Chalil Staquf atau Gus Yahya mengatakan bahwa Nahdlatul Ulama merupakan organisasi kemasyarakatan Islam. Sehingga Gus Yahya menegaskan, NU tidak hanya mengurus persoalan agama, tetapi juga sosial kemasyarakatan.


"NU adalah organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, bukan hanya hajat-hajat keagamaan saja yang diurus, tetapi juga hajat-hajat kemasyarakatan," kata Gus Yahya saat konferensi pers di lantai 1 Gedung PBNU Jakarta, Kamis (6/6/2024) menanggapi kritikan bahwa NU seharusnya mengurusi soal keagamaan saja, bukan konsesi tambang.


Terlebih lagi, menurut Gus Yahya mengurus umat berarti mengelola kebutuhan mereka secara menyeluruh, termasuk ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.


"Tempo hari di Munas (Musyawarah Nasional) NU di Yogyakarta, kami sudah sampaikan di antara komponen strategis harus membangun NU ke depan itu, bahwa NU membangun suatu kapasitas keuangan independen yang sustainable financial, jadi kapasitas fasilitas keuangan yang mandiri dan lumintu," jelasnya.


Gus Yahya menyebutkan bahwa salah satu langkah untuk mengembangkan layanan ormas untuk kepentingan masyarakat yaitu keterlibatan NU dalam sektor pertambangan. "Ini (konsesi tambang) adalah kebijakan afirmasi dari Pemerintah," tegas Gus Yahya.


"Bidang (afirmasi)-nya bisa macam-macam, ini dikaitkan dengan tambang, pemerintah memiliki kebijakan afirmasi terhadap ormas-ormas keagamaan," jelas Gus Yahya.


Lebih dari itu, Gus Yahya menginformasikan bahwa sebelum Gus Yahya terpilih, Presiden Jokowi dalam pembukaan Muktamar ke-34 NU di Pesantren Darussa'adah Lampung Tengah pada Desember 2021, juga mendukung dengan menyediakan konsesi tambang bagi NU.


"Presiden Jokowi dalam pidatonya saat itu akan menyediakan konsesi tambang untuk NU, itu yang dia sampaikan dulu, dan itu belum tentu ketua umumnya saya loh, karena pembukaan Muktamar," terang Gus Yahya.