Nasional KONGRES KE-2 PERGUNU

Selama 5 Tahun, Beasiswa Jadi Program Prioritas Pergunu

Sabtu, 29 Oktober 2016 | 09:00 WIB

Mojokerto, NU Online
Lima tahun masa kerja, Pergunu telah menorehkan sejumlah prestasi. Hal itu dilihat dari sisi manajemen, kemandirian organisasi, dan program kerja yang dijalankan.

Hal itu disampaikan Wasekjen Pergunu Akhsan Ustadhi, dalam Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Pergunu Masa Khidmah 2011-2016, di Ponpes Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, Jumat (29/10).

Dalam sosialisasi Kurikulum 2013, Pergunu menyelenggarakan pelatihan advokasi guru di berbagai wilayah. “Sosialisasi K13 terakhir dilakukan di Bali belum lama ini. Kita mengajak bagaimana lakukan advokasi terhadap guru,” terang Ahsan.

Pergunu juga memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari jenjang S1 sampai S3. “Yang sudah lulus S1 dengan beasiswa dari Pergunu ada 846 mahasiswa. Mahasiswa S2 ada 137 mahasiswa, dan beberapa mahasiwa belum lulus karena usia yang sepuh jadi ada keterlambatan dalam membuat tesis dan sebagainya,” tambah Akhsan.

Sementara untuk mahasiswa S3 ada 83 mahasiswa yang sudah diwisuda, 18 lainnya masih menempuh pendidikan.

Tahun 2015 Pergunu memberikan beasiswa kepada 91 mahasiswa dari 21 provinsi dan 19 mahasiswa asing dari 7 negara.

“Mahasiswa penerima beasiswa itu menempuh pendidikan di Institut KH Abdul Chalim, Pacet, Mojokerto,” kata Akhsan.

Pemberian beasiswa berlanjut di tahun 2016.  Sebanyak 153 mahasiswa dari 34 propinsi, dan 19 mahasiswa dari 13 negara, kuliah dengan beasiswa Pergunu. Jumlah itu akan meningkat karena akan ada penambahan penerima beasiswa hingga akhri tahun 2016.

“Desember nanti ada 34 mahasiswa yang belajar di sini (Institut KH Abdul Chalim). Mereka berasal dari 19 negara,” urai Akhsan.

Ahsan menegaskan dengan tanggungan beasiswa sejumlah tersebut ada kebutuhan Pergunu untuk merawat mahasiswa. “Kalau untuk kebutuhan makan dengan harga 5 ribu rupiah per sekali makan, sehari 3 kali dikalikan 30 hari, itu sudah 450 ribu per mahasiswa per orang. Ada sekitar 400 mahasiswa dengan beasiswa. Belum biaya pendidikan, biaya sehari-hari seperti listrik. Itu hampir di atas 100 juta rupiah,” papar Akhsan.

Selain pemberian beasiswa, pengeluaran Pergunu ditambah lagi dengan kebutuhan bulanan organisasi seperti kesekretariatan, dan biaya perjalanan konsolidasi organisasi ke berbagai wilayah.

Ahsan berpesan siapa pun yang akan terpilih sebagai Ketua Umum Pergunu periode selanjutnya diharapkan untuk meneruskan pembiayaan Pergunu, terutama beasiswa-beasiswa kepada mahasiswa tersebut. (Kendi Setiawan/Fathoni)