Nasional JELANG MUKTAMAR KE-33 NU

Sosok Rais Aam NU Menjadi Rujukan Nahdliyin

Jumat, 26 Juni 2015 | 12:01 WIB

Jakarta, NU Online
Sosok Rais Aam sebagai pemimpin tertinggi NU menjadi rujukan bagi warga Nahdliyin. Karena itu, yang layak menjadi Rais Aam PBNU adalah kiai sangat berpengaruh bagi organisasi dan warganya.<>

Hal tersebut disampaikan Hj Faiqoh Mansyur di sela-sela bedah buku karya Prof Ronald Lukens-Bull yang dihelat di Aula Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jalan Proklamasi No 51 Jakarta, Kamis (25/6) petang.

“Keulamaaan itu tentu konsekuensi amaliah dan keteladanannya akan menjadi rujukan bagi umat Nahdliyin,” ujar keponakan KH MA Sahal Mahfudh ini.

Tetapi yang lebih penting dari itu, tambah Faiqoh, Rais Aam harus independen karena mengayomi seluruh warga Nahdliyin dan umat Islam seluruhnya di Indonesia, bahkan di dunia internasional.

“Bahkan bukan hanya Islam, tetapi percaturan Islam dengan dunia lain sangat memerlukan ulama yang independen. Dengan independensi itu, dia memiliki prinsip yang lebih jelas lagi dan bisa dimaknai tertib oleh warganya karena tidak serong ke sana ke sini,” tandas peneliti senior di Puslitbang Penda ini.

Ditanya tentang sosok kiai NU yang independen seperti apa kategorinya, putri KH Manshur Lasem ini mengatakan, NU yang independen itu yang bisa berinteraksi di dalam pemikiran, perilaku, amaliah maupun profesionalisme orang itu tanpa tendensi apapun.

“Tetapi kalau tidak independen, maka seseorang atau pihak lain harus memenuhi kepentingannya terhadap apa yang dia implementasikan. Jadi, harus ada porsinya. Itu,” tegasnya.

Namun, bagi Faiqoh, hal tersebut merupakan pilihan ideal. Artinya, siapapun yang jadi tidak menjadi masalah. “Kita tidak usah terlalu kaku dalam hal ini. Karena warga NU juga memang berpolitik kok. Dan itu dibebaskan. Banyak juga yang jadi wakil negara atau duta besar di berbagai belahan dunia yang membawa martabat negara kita juga,” ujarnya diplomatis.

Menurut Faiqoh, kini saatnya NU go internasional. “Jadi, kini makin diperlukan adanya percaturan NU dengan komunitas dunia yang telah mengglobal dan luar biasa ini. Jika bisa, itu sangat dihargai. Yang jelas, sebagai Rais Aam harus melindungi semua,” pungkasnya. (Musthofa Asrori/Anam)