Tak Dilakukan Nabi, Bukan Berarti Tak Islami
NU Online · Kamis, 10 Januari 2013 | 06:20 WIB
Jakarta, NU Online
Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin mengatakan, banyak kegiatan yang tidak dipraktikkan Rasulullah SAW bernilai sunnah di zaman sekarang. Tak semua perkara baik sejak masa Nabi hingga kini secara langsung dilaksanakan oleh Nabi.
<>
Kiai Ishom mencotohkan, model peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jamak ditemukan di Tanah Air tidak serta merta berstatus bid’ah. Maulid Nabi secara substansial memiliki landasan yang kuat, meski dalam detail pelaksanaannya belum ada di zaman Rasulullah.
Rasulullah sendiri, sambungnya, memperingati dan menyukuri hari lahirnya dengan cara berpuasa. Hal ini dapat dirujuk dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi.
”Artinya, diwujudkan dengan perbuatan yang baik. Dan perbuatan yang baik itu tentu tidak hanya puasa. Boleh dengan mengundang orang berkumpul memakmurkan masjid, kemudian diisi bacaan shalawat, bacaan Al-Qur’an, menghadirkan kiai untuk memberikan mau’idhah hasanah tentang akhlak Nabi, kemudian ditutup dengan doa,” ulas Kiai Ishom saat ditemui di Jakarta, Rabu (9/1).
Mengacu pada pandangan Sayyid Muhammad al-Maliki dalam Mafahim Yajib An Tushahhah, ia menjelaskan, model peringatan Maulid Nabi di Indonesia tergolong adat atau kebiasaan. Hal itu bagus dilaksanakan selama muatannya positif dan tidak mensyari’atkan perkara yang terlarang.
”Qul bifadllillah wa birahmatihi fabidzalika falyafrahu. Jadi upaya kegembiraan umat Islam diwujudkan dalam bentuk peringatan maulid Nabi SAW,” imbuhnya.
Menurutnya, Maulid Nabi adalah bagian dari upaya umat Islam dalam menghargai sejarah. Rasulullah sendiri termasuk orang yang sangat peduli terhadap sejarah nabi-nabi terdahulu.
”Silakan ekspresikan cinta kepada Rasulullah SAW setinggi-tingginya selama tidak seperti orang Nasrani memuji Nabi Isa sebagai anak Tuhan,” katanya.
Penulis: Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
PBNU Kelompok Sultan Targetkan Percepatan Muktamar dan Gelar Harlah 1 Abad NU
2
Gus Yahya Berangkatkan Tim NU Peduli ke Sumatra untuk Bantu Warga Terdampak Bencana
3
Kronologi Persoalan di PBNU (7): Kelompok Sultan dan Kramat Saling Klaim Keabsahan
4
Majelis Tahkim Khusus, Solusi Memecahkan Sengketa untuk Persoalan di PBNU
5
Penembakan Massal Terjadi di Australia, Seorang Muslim Berhasil Lucuti Pelaku Bersenjata
6
Sehari Galang Donasi, Warga NU Losari Cirebon Kumpulkan Rp37 Juta untuk Korban Bencana Sumatra
Terkini
Lihat Semua