Nasional

Tinjau Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Ketum PBNU Temui Wali Santri dan Ajak Doa Bersama

NU Online  ·  Selasa, 30 September 2025 | 10:45 WIB

Tinjau Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Ketum PBNU Temui Wali Santri dan Ajak Doa Bersama

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf memeluk seorang wali santri Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025). (Foto: Instagram Yahya Cholil Staquf)

Jakarta, NU Online

 

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, akibat ambruknya bangunan mushalah pada Senin (29/9/2025) sore. Peristiwa tersebut menimpa sejumlah santri yang sedang melaksanakan shalat Asar berjamaah.

 

Gus Yahya, sapaan akrabnya, bersama Wakil Ketum PBNU H Amin Said Husni meninjau langsung lokasi dan mendengarkan kronologi yang disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Khoziny KHR Abdus Salam Mujib.

 

“Dalam kunjungan tersebut, kami mendengarkan langsung penjelasan beliau, meninjau lokasi kejadian,” ujar Gus Yahya di Sidarjo pada Selasa (30/9/2025).

 

Gus Yahya menyampaikan simpati kepada para wali santri yang menunggu evakuasi dengan penuh kecemasan atas kabar putra-putrinya yang masih dalam pencarian di bawah reruntuhan. Ia mengajak seluruh pihak untuk berdoa bersama agar para santri yang masih proses pencarian dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.

 

“Mari kita panjatkan doa bersama, semoga seluruh santri yang masih dicari diberikan keselamatan oleh Allah swt. Amin ya Rabb al-‘Alamin,” ujarnya.

 

Senada, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa duka atas musibah Pesantren Al Khoziny Sidoarjo.

 

“Kita semua berduka, kita semua prihatin bahwa ada kejadian seperti ini pasti kita semua akan melakukan proses evakuasi Bagaimana ruang yang bisa memberikan tempat yang aman bagi semua santri, bagi peserta didik,” ujar Khofifah di Sidoarjo pada Senin (29/9/2025) malam.

 

Ia menyampaikan bahwa proses evakuasi secara menyeluruh dilakukan secara bersama-sama. Khofifah juga mengajak seluruh pihak untuk bergotong royor agar proses pertolongan dapat cepat tertangani, khususnya para santri yang masih berada di dalam bangunan.

 

“mudah-mudahan semua diberi kesabaran, keluarga-keluarga yang sedang menunggu ini pasti mereka berharap sesegara mungkin bisa mendapat kabar dan tentu para putra putri ada yang ponakannya mudah-mudahan semua bisa ditemukan selamat, pesantren juga semua bisa mendapatkan satu hasil yang bisa memberikan hasil yang baik semua,” ujarnya.

 

Khofifah juga mengajak doa bersama agar proses evakuasi berjalan lancar dan korban dapat ditemukan dengan selamat.

 

“Mohon do'a semuanya semoga proses evakuasi lancar semua dan semua ditemukan selamat. Relawan sehat. Keluarga sabar kuat. Pihak pesantren juga sabar kuat,” ucap Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulam (NU) itu.

 

Berdasarkan informasi yang diterima NU Online pada Senin (29/9/2025) pukul 23.57, korban yang mengalami luka-luka dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo berjumlah 34 orang, di Rumah Sakit (RS) Siti Hajar berjumlah 44 orang, di RS Delta Surya Sidoarjo sebanyak 4 orang. Sementara, 1 orang santri dinyatakan meninggal dunia.

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang