Jombang, NU Online
Shalat lima waktu mensyaratkan kekhusyukan. Dengan begitu, seorang muslim berlomba-lomba untuk meraih shalat khusyuk. Tak jarang kadang umat muslim mengikuti pelatihan atau seminar cara shalat khusyuk.
Bertambah banyaknya kesibukan duniawi seseorang, khusyuk dalam shalat menjadi sesuatu yang amat sulit dicapai. Padahal shalat adalah induknya seluruh ibadah, yang bila ia baik, maka baiklah ibadah-ibadah lainnya. Namun bila ia rusak karena khusyuk umpamanya, maka ibadah-ibadah lainnya akan terpengaruh.
Mursyid Tarekat Syadziliyah dari Suriah, Syekh Abdul Hadi memberikan tips-tips untuk memperoleh shalat khusyuk bagi siapa saja. Mursyid yang kini tinggal di Lebanon ini memberikan tiga langkah menuju shalat khusyuk. Tips tersebut, diambil olehnya dari Al-Qur'an Surat Al-A'la ayat 14 dan 15.
Langkah pertama untuk mencapai shalat khusyuk yaitu kemauan seseorang untuk membersihkan dirinya dari segala kotoran. Lebih luas, Syekh Abdul Hadi menjelaskan bersih yang dimaksud ayat 14 tersebut yaitu bersih dari hadats dan bersih dari pikiran serta hati kotor, seperti iri, dengki, dendam, pemarah, ujub, dan pamer.
"Mau shalat khusyuk, maka harus bersih dulu. Seperti firman Allah dalam ayat 14 (Al-A'la "Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman)," jelasnya saat berkunjung ke Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Rabu (24/7).
Langkah selanjutnya, Syekh Abdul Hadi menjelaskan langkah kedua yaitu dengan mengingat nama Tuhan baru kemudian melakukan shalat. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam ayat 15 Surat Al-A'la yang berbunyi
وَذَكَرَ اسۡمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰى
Dengan selalu mengingat nama Tuhan dalam gerak gerik shalat, maka membuat pikiran seorang muslim tidak terbang kemana-mana. Dan ini tentu sangat membantu keadaan hati dan pikiran untuk shalat khusyuk. Karena jika shalat memikirkan hal tidak penting maka bisa membuat seseorang lupa bilangan shalat.
"Perbanyak dzikir baru kemudian shalat, Insyaallah sukses," ungkapnya.
Selain memberikan tips shalat khusyuk, Syaikh Abdul Hadi juga memberikan ijazah untuk umum. Ada dua ijazah yang diberikan, pertama yaitu ijazah sanad musasal kitabus sittah. Kitabus sittah adalah kitab yang khusus membahas tentang Hadits Nabi Muhammad SAW.
Kedua, ijazah yang diberikan yaitu membaca setiap hari أستغفر الله وأتوب اليك sebanyak 100 kali. Dengan memperbanyak membaca ini, akan dimudahkan dalam segala urusan.
"Saya ijazahkan kepada kalian semua أستغفر الله وأتوب اليك, dibaca seratus kali dalam sehari," tandasnya. (Syarif Abdurrahman/Muiz)