Nasional

Tutup Rakornas Lesbumi, Kiai Said Harap Seni NU Diakui Dunia

Sabtu, 6 Juli 2019 | 12:30 WIB

Pasuruan, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj menutup Rapat Koordinasi Nasional atau Rakornas ketiga Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama di Taman Candra Wilwatika Pasuruan, Jumat (5/7). Kegiatan yang berlangsung sejak Rabu (3/7) lalu dihadiri 64 utusan dari Pengurus Cabang dan Pengurus Wilayah Lesbumi seluruh Indonesia.

"Agenda Rakornas itu sesuai dengan AD/ART NU. Semua lembaga harus mengadakan," kata Kiai Said.
Kiai Said menambahkan, yang paling penting evaluasi apa yang telah dikerjakan apa kekurangannya. “Apa yang belum dan ke depan proyeksinya apa. Itu yang paling penting,” tegasnya.

Di sisi lain, KH Said Agil Siroj mengatakan bahwa budaya Islam itu sudah ada mulai dari dulu hingga kemajuan teknologi budaya yang ada di Indonesia.

“Seniman yang dilandasi oleh iman, itu adalah seniman yang takwa kepada Allah dan sesuai dengan imajinasinya untuk mengembangkan suatu bakat, ” ujarnya.

Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan Ketua Umum Lesbumi PBNU, KH Ng Agus Sunyoto. Lesbumi bukan sebagai entitas yang mengurus dan merepresentasi kesenian bernuansa islami saja. “Tapi memberi arah bagi visi dan rumusan strategis kebudayaan berdasarkan tradisi intelektual khas pesantren,” katanya.

Rakornas ketiga ini mengambil tema Meneguhkan Islam Nusantara di Era Milenial sebagai sebuah sikap dan ikhtiar Lesbumi untuk menjaga dan mengamalkan warisan kebudayaan luhur para penyebar islam masa awal Nusantara.

Sebelum menutup kegiatan, Kiai Said menyampaikan harapan agar Lesbumi atau seninya orang santri dapat diakui oleh bangsa dan  dunia internasional. “Itu harus,” pesannya.

Sementara Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengucapkan rasa terima kasih pada seluruh penyelenggara yang sudah mempercayai wilayahnya sebagai tuan rumah Rakornas ke-3 Lesbumi.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada Lesbumi yang telah memilih Kabupaten Pasuruan sebagai tuan rumah,” katanya.

Dirinya juga mengemukakan bahwa apa yang disajikan sebagai persembahan rasa bangga dan hormat kepada Nahdlatul Ulama. “Seluruh potensi, seluruh seni budaya islami Kabupaten Pasuruan yang ditampilkan pada malam hari ini sebagai rasa bangga kepada NU,” tutupnya.

Usai menutup Rakornas 3 Lesbumi NU Kiai Said bersama Kiai Agus Sunyoto menikmati pameran rupa, keris dan topeng yang memamerkan karya seniman Lesbumi. Keakraban terjalin di ruang itu.

"Ini artinya apa?" Tanya Kiai Said ketika menyaksikan salah satu lukisan yang dipajang di sudut ruangan.

Tak hanya itu, ketika sampai pada lukisan yang menggambarkan Gus Dur tengah tersenyum dengan memegang sebuah gitar, Kiai Said berkomentar, "Itu giginya kurang pas itu." Tawa pun merekah dari rombongan yang mengiringi.

Sementara itu puncak acara penutupan Rakornas 3 Lesbumi yang diadakan di Chandra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan pada Jumat (05/07) malam dipadati ribuan santri maupun nahdliyin.

Puncak Rakornas dihadiri Ketua Umun PBNU  KH. Said Agil Siroj, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf beserta wakil bupati, dan Forkopimda.

Acara menjadi lebih meriah lantaran dihadiri bintang tamu dari ibu kota, Charly Van Houten yang tak lain adalah vokalis Setia Band. Tak ayal, saat Charly menyanyikan lagu berjudul Bintang Kehidupan berhasil memukau ribuan warga NU Pasuruan yang hadir dalam acara ini. (Imam Kusnin Ahmad/Ibnu Nawawi)