Surabaya, NU Online
Bila tidak ada perubahan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya akan menjadi tuan rumah Zhenghee Internasional Forum (ZIF). Kegiatan yang mendatangkan peserta dari sejumlah negara tersebut akan berlangsung 15 hingga 17 Juli 2019. Ini merupakan kegiatan kelima dari pelaksanaan konferensi internasional yang ajeg diselenggarakan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik rencana pelaksanaan kegiatan ZIF. Hal tersebut disampaikannya saat menerima pimpinan Yayasan Cheng Ho dan UINSA Surabaya, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (29/5).
“Kegiatan ini harus dikemas sebaik mungkin dan berkesinambungan dan diisi dengan acara-acara yang berkualitas. Pelajar-pelajar SMA agar dilibatkan dan menampilkan pertunjukan seperti al-Banjari,” kata Khofifah, sapaan akrabnya.
Ditambahkan, dirinya juga meminta agar acaranya dibuat lebih besar untuk menunjukkan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Di samping itu, perlu dibentuk tim khusus pembukaan dengan melibatkan event organizer, sehingga panitia bisa fokus pada materi acara.
“Ini merupakan kegiatan yang bisa menunjukkan besarnya umat Islam, serta untuk kepentingan persaudaraan umat Islam di dunia. Karenaya mari kita persiapkan dengan sedetil mungkin,” ungkap perempuan yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut
Di tempat terpisah, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UINSA, Achmad Muzakki mengemukakan bahwa kegiatan telah disiapkan dengan baik. “Surabaya menjadi tempat penyelenggaraan pertemuan international yang akan digelar pada 15 sampai 17 Juli 2019 di kampus UINSA Saurabaya,” jelasnya.
Guru besar UINSA ini mengemukakan dalam pelaksanaannya, acara dihadiri 40 delegasi dunia, antara lain Amerika Serikat (AS), Eropa Timur, Asia Tengah, Asia Tenggara hingga sejumlah negara dari kawasan Timur Tengah.
“Selain itu, sebanyak 30 ilmuan dunia akan memberikan orasi lmiah. Dari Indonesia juga 30 ilmuan,” pungkas pria yang juga Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur tersebut.
Sekadar diketahui, sebelumnya pelaksanaan konferensi internasional tersebut secara berturut-turut dilaksanakan di sejumlah negara. Yakni Malaysia, Dubai, Kazakhstan, dan Pakistan. (Ibnu Nawawi)