Nasional

Update Haji 2024: 234 Jamaah Haji Indonesia Wafat, Tertua Hampir 100 Tahun

Senin, 24 Juni 2024 | 07:00 WIB

Update Haji 2024: 234 Jamaah Haji Indonesia Wafat, Tertua Hampir 100 Tahun

Jamaah haji di Masjidil Haram. (Foto: MCH Kemenag)

Jakarta, NU Online

Innalillahi wa innailaihi raji'un. Jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci terus bertambah. Kementerian Agama (Kemenag) RI melaporkan bahwa sebanyak 234 jamaah haji Indonesia meninggal dunia di Makkah maupun Madinah.


Data ini diambil dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag RI, yang diperbarui pada Senin (24/6/2024) pukul 09:00 WIB. Angka ini meningkat sebanyak 34 orang dibandingkan laporan pada Jumat (21/6/2024).


Sebagian besar jamaah yang wafat termasuk dalam kategori risiko tinggi (risti), sementara sebagian kecil lainnya dalam kategori non-risti. Lokasi wafat para jamaah tersebar di berbagai tempat seperti Makkah, Madinah, Arafah, Mina, dan Jeddah.


Berdasarkan data Siskohat Kemenag RI, jamaah haji meninggal asal Indonesia yang tertua adalah Syaimah Damanik (94) dari kloter KNO-1 dan Solehuddin Mawi (94) dari kloter SUB 38. Keduanya dilaporkan jamaah haji dalam kategori risti dan wafat di Mina.


Daftar nama beserta data 234 jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci dapat diakses melalui laman resmi Siskohat Kemenag RI.


Sementara itu, jumlah jamaah haji sedunia yang meninggal dunia terus bertambah melebihi 1.300 orang. Banyaknya kematian tersebut disebabkan oleh panas ekstrem di Arab Saudi.


"Sayangnya, jumlah kematian mencapai 1.301, dengan 83 persen di antaranya tidak resmi untuk menunaikan ibadah haji dan berjalan jauh di bawah sinar matahari langsung, tanpa tempat berlindung atau kenyamanan yang memadai," lapor kantor berita Saudi Press Agency, dikutip AFP Senin (24/6/2024).


Setengah dari jumlah tersebut dilaporkan sebagai jamaah yang menunaikan ibadah haji tanpa visa resmi. Jamaah wafat berasal dari lebih dari 10 negara mulai dari Amerika Serikat hingga Indonesia, dan beberapa negara terus memperbarui jumlah totalnya.


Para diplomat Arab mengatakan bahwa otoritas Mesir melaporkan 658 kematian, 630 di antaranya adalah peziarah tidak terdaftar.

 

Para diplomat mengatakan penyebab kematian sebagian besar disebabkan oleh panas ekstrem, dengan suhu di Mekah tahun ini naik hingga 51,8 derajat celsius, menurut pusat meteorologi nasional Arab Saudi.