Obituari

Berita Duka Datang dari Keluarga Besar KH Moqsith Ghazali

Jumat, 16 Juli 2021 | 08:15 WIB

Berita Duka Datang dari Keluarga Besar KH Moqsith Ghazali

KH Ghazali Ahmadi. (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online
Kabar duka menyelimuti keluarga besar Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Moqsith Ghazali. Ayahanda sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Huda Arjasa Sumenep, Jawa Timur, KH Ghazali Ahmadi berpulang ke Rahmatullah pada Jumat (16/7). Kabar duka ini disampaikan Kiai Moqsith melalui akun Facebook miliknya.


"Abah, Ananda sebenarnya belum siap ditinggal Abah selamanya. Ananda masih membutuhkan nasehat dan bimbingan Abah," kata Kiai Moqsith dalam unggahannya, Jumat (16/7).


Kiai Moqsith menuturkan, semasa hidup ayahnya merupakan teladan baik bagi anak-anaknya. Hal itu tampak dari semangat belajar yang tak pernah padam meskipun sudah menginjak usia senja.


"Bagi Ananda, Abah adalah seorang pembelajar sepanjang hayat. Selalu minta dikirimi kitab-kitab. Dan kitab itu selalu Abah baca, diberi catatan berupa coretan-coretan dipinggir kitab. Demikian asyik membaca kitab kadang hingga larut malam," kenangnya.


Sebagaimana diketahui, Kiai Ghazali di samping pernah masuk di jajaran Syuriah MWC NU Kecamatan Arjasa, ia juga pernah menjadi Ketua MUI Kecamatan Arjasa Kangean yang konsisten dalam perjuangan dakwah. Bahkan di usia yang kini sudah 72 tahun, ia masih getol mengisi pengajian di beberapa tempat di desanya.


Hal tersebut juga disampaikan oleh Kiai Moqsith saat menuliskan permohonan maaf kepada jajaran pengurus NU di desanya.


"Untuk pengurus NU dari ranting sampai cabang serta masyarakat yang mengenal Abahku, maafkanlah sekiranya Abah punya kesalahan. Untuk umat yang sering mendengarkan ceramah-ceramah Abah, jika Abah punya salah, tolong maafkan. Untuk masyarakat sekitar Pondok Pesantren Zainul Huda, jika Abah punya salah, mohon dimaafkan," ungkapnya.


Kini, sosok Kiai yang semangat berdakwah dari desa ke desa itu telah berpulang. Di usianya yang ke-76, lanjut dia, Allah menghendaki sang pembelajar sepanjang hayat itu pulang ke pangkuannya.

 

"Ya Allah, Ampunilah segala kekhilafan-kekhilafan Abahku dan terimalah segala amal ibadah Abahku. اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه ," tulisnya.

 

"Selamat jalan, Abah. Mohon maaf jika ananda tak maksimal mengabdi buat Abah dan  mohon maaf juga kalau ananda punya banyak kesalahan. Ya Ayyatuha al nafsu al-muthma'innah irji' ila rabbiki radhiyatan mardhiyah," imbuh dia.


Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin