Obituari

Innalillahi, KH Makin Shoimuri Rembang Wafat

Selasa, 11 Juli 2023 | 22:30 WIB

Innalillahi, KH Makin Shoimuri Rembang Wafat

KH Makin Shoimuri. (Foto: Istimewa)

Rembang, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.


Kabar duka datang dari Rembang, Jawa Tengah. Pasalnya, KH M Makin Shoimuri yang merupakan salah satu jajaran syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Rembang ini wafat pada Selasa, (11/7/2023) malam dalam usia 68 tahun.


Kabar ini beredar di berbagai grup WhatsApp dan media sosial lainnya. Salah satu yang mengabarkan adalah putri almarhum, Shulcha Kulliyyatina, melalui akun Facebook pribadinya.


Innalilahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Sampun sowan Gusti Allaaah kanthi suaae. Husnul khatimah, tenang, sae, tak tunggoni, tak elus2 bapak kulo. M Makin Shoimuri bin Shoimuri bin Siroj bin Umar. Rodlitu biLlaahi Robbaaaa. Lahuu Alfatihah,” tulisnya sekira pukul 7 malam.


KH M Makin Shoimuri merupakan salah satu putra dari KH Shoimuri, ulama kharismatik asal Boyolali, Jawa Tengah, selain almarhumah Nyai Basyiroh Shoimuri yang merupakan salah satu pendiri IPPNU (wafat 2021) dan Nyai Muchsinah Cholil (istri KH M Cholil Bisri, ibu Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Menag Yaqut Cholil Qoumas).


Menurut informasi yang diterima NU Online, Kiai Makin akan dimakamkan pada Rabu (12/7/2023) besok di pemakaman Kabongan Kidul pukul 11.00 WIB.


Sosok kiai alim dan low profile
Menurut penuturan Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam sebuah kiriman di akun Facebook pribadinya, KH Makin merupakan kiai yang alim, ikhlas, dan low profile. Bahkan, tidak mau merepotkan orang lain.


“Lik Makin ini kiai yang ‘alim, ikhlas, sederhana, dan low profile. Nggak pernah mau merepotkan orang lain dan cenderung mengalah ketika menghadapai kepentingan yang berbeda dengannya. Meskipun posisinya benar,” tulis Gus Yaqut.


Olehnya dan saudara-saudaranya, KH Makin dijadikan sebagai tempat bertanya apabila ada hal-hal yang sekiranya belum diketahui.


“Saya dan saudara-saudara saya menjadikan beliau sebagai tempat bertanya untuk hal-hal —terutama— terkait dengan fiqih peribadatan dan muamalah,” jelasnya.


“Terakhir beberapa hari yang lalu, dari tanah suci Makkah, saya bertelepon untuk menanyakan beberapa hukum perhajian. Beliau menjawab dengan sangat antusias dan saya baru sadar sekarang, saat itu kondisi beliau sudah payah,” sambung Gus Men, sapaan akrabnya.


Di akhir, ia mengajak masyarakat agar mendoakan agar KH Makin diterima di sisi Allah dan bersaksi bahwa ia termasuk orang baik.


“Yaa Allah, terimalah Lik Makin di sisi-Mu. Di tempat terbaik bersama para kekasih-Mu. Saya dan banyak orang yang mengenalnya, bersaksi, Lik Makin orang baik. Sangat baik,” tutupnya dengan doa.