Innalillahi, Wakil Ketua Lesbumi 2017-2022 dan Seniman Wayang Wolak Walik Juma’ali Wafat
Ahad, 5 Mei 2024 | 16:08 WIB
Malik Ibnu Zaman
Penulis
Jakarta, NU Online
Innalillahi wa inna ilaihi raji'un.
Kabar duka menyelimuti warga Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini seiring informasi tentang wafatnya Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2017-2022 yang juga Seniman Wayang Wolak Walik, Juma’ali pada Ahad (5/5/2024) pukul 12.50 WIB.
"Ini posisi meninggalnya di warung kopi di Malang, jadi sedang mau menunggu jemputan rombongan Lesbumi Malang mau berangkat ke Yogyakarta menghadiri Rakornas Lesbumi PBNU," ujarnya Ketua Lesbumi PBNU, Jadul Maula kepada NU Online, Ahad (5/5//2024) via sambungan telepon.
Ia menambahkan bahwa pria yang akrab disapa Lek Jum memang memiliki riwayat penyakit ada beberapa komplikasi. "Jadi disebut sehat, ya sehat, disebut sakit ya punya riwayat sakit ada beberapa komplikasi,” terangnya.
Terkait pemakaman, Jadul Maula mengatakan belum mengetahui kepastiannya.
"Kalau rencana detailnya kita belum tahu, kabarnya kan barusan, ini teman-teman kebetulan berkumpul di Yogyakarta, peserta Rakornas. Kalau Lesbumi nanti habis Ashar ini akan tahlil sambil menunggu kabar berikutnya dari teman Lesbumi Malang di sana. Nanti kalau ada kabar pemakamannya akan kita beri tahu,” imbuhnya.
Baca Juga
Sejak 2010, Singkatan Lesbumi Berubah
Ki Jadul Maula mengenang Lek Jum sebagai seorang aktivis senior yang terlibat dalam gerakan NU sejak zaman KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Almarhum juga serta turut berkontribusi dalam proses reformasi. Selain itu, ia juga dikenal sebagai seorang seniman tulen dengan dedikasi dan komitmen tinggi terhadap pengembangan tradisi.
"Lek Jum di luar aktivis, itu beliau seniman tulen, seniman tradisional yang punya dedikasi tinggi, punya komitmen untuk pengembangan tradisi itu luar biasa,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa Juma’ali dalam pertunjukan keseniannya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan ruangan sesuai dengan situasi. Selain itu ia dapat melakukan pertunjukan di berbagai tempat, termasuk di atas panggung, di tengah pasar, di kuburan, atau di tempat hajatan, dengan fleksibilitas yang luar biasa.
"Bisa pentas di hadapan anak-anak, ibu-ibu, di hadapan remaja, di hadapan orang tua, di depan aktivis, itu luar biasa. Sangat kreatif, kontekstual, lues terhadap keseniannya,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia menceritakan bahwa salah satu karya Juma’ali yang monumental adalah wayang wolak walik yang dibuatnya dari bekas botol plastik. Menurutnya karya tersebut dibentuk dalam gaya kontemporer dan dapat diciptakan dengan cepat sesuai dengan tema cerita yang ingin disampaikan.
"Jadi bisa keluar dari pakem dengan lues dan bahkan mungkin tidak ada pakemnya karena semata-mata menyesuaikan peserta merespon situasi dan improvisasi," pungkasnya.
Juma’ali lahir di Malang, 12 Oktober 1967. Pendidikan Sekolah Dasar ditempuhnya di SD Ngadilangkung/SD Dilem, kemudian SMPN 1 Kepanjen dan pendidikan menengah atas di SMAN Kepanjen. Almarhum juga mengenyam pendidikan di ISI Yogyakarta.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua