Satu Lagi Ahli Hadits dari Betawi, KH Ahmad Lutfi Fathullah, Berpulang
Ahad, 11 Juli 2021 | 13:45 WIB
“Jika ulama Betawi tempo dulu, rajin menulis dan banyak melahirkan karya-karya tulis yang berkualitas, mengapa sekarang tidak?” kata Kiai Luthfi.
Rakhmad Zailani Kiki
Kolomnis
Jakarta, NU Online
Telah berpulang seorang pakar hadits dari Betawi yang dimiliki bangsa Indonesia, yaitu KH Lutfi Fathullah, Ahad (11/7) sore. Berita ini menambah kesedihan masyarakat yang belakangan ini ditinggal oleh banyak pemuka agama.
Saya mendapat kabar jika beliau sudah meninggalkan kita semua. Berita ini tentu sangat mengejutkan karena tidak menyangka jika almarhum harus wafat di usianya yang tergolong muda dan umat masih memerlukannya. Jelas umat Islam, khsusunya warga DKI Jakarta dan masyarakat Betawi sangat kehilangan beliau.
Saya cukup lama mengenal beliau dan sempat menuliskan biografi singkatnya. Nama lengkapnya beserta gelar adalah Dr. KH. Ahmad Lutfi Fathullah, Lc, MA. Beliau sering menambahkan nama Mughni di belakang namanya yang menandakan bahwa ia masih keturunan seorang guru Betawi terkemuka, Guru Mughni Kuningan.
Ia lahir di Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada 25 Maret 1964. Pada waktu kecil, beliau mengaji kepada pamannya, KH Ali Syibromalisi. Setamat sekolah dasar, beliau melanjutkan pendidikannya ke Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Setamat dari Gontor, ia melanjutkan pendidikan S-1 di Damascus University, Fakultas Syariah, Jurusan Fiqh wa Usulih. Setamat S-1, beliau melanjutkan pendidikan S-2-nya di Jordan University, Fakultas Syariah, mayor Hadits minor Tafsir.
Setamat S-2, ia langsung meneruskan pendidikan S-3-nya ke Universiti Kebangsaan Malaysia, Fakulti Pengajian Islam dengan kajian utamanya Hadits.
Sepulangnya di Indonesia, lelaki yang ramah dan murah senyum ini kemudian mengajar di beberapa sekolah pascasarjana, antara lain di UI Jakarta, UIN Jakarta, UIN Bandung, UMJ, UM Solo, UM Bengkulu, UM Tangerang, Program Interdiciplinary Islamic Studies Mc Gill Canada-UIN Jakarta, Dosen Fakultas Ushuluddin di UIN Jakarta, UIN Bandung, IIQ Jakarta dan Pendidikan Mubaligh Al-Azhar Jakarta.
Kiai Luthfi juga menjadi salah seorang pengajar tetap pada pengajian Majlis Al-Bahtsi wat Tahqiq Assalam, sebuah pengajian Subuh yang diadakan dua Sabtu sekali secara berkeliling di wilayah DKI Jakarta.
Selain mengajar, Kiai Luthfi juga seorang penulis buku yang produktif. Karya-karyanya sudah banyak diterbitkan.
Berikut ini adalah judul buku yang pernah ditulis Kiai Luthfi Fathullah, yaitu Hadits-Hadits Keutamaan Al-Qur`an; Hadits- Hadits Lemah dan Palsu dalam Kitab Durrat Al-Nasihin; Rumus-Rumus dalam Kitab Hadits dan Rijal Al-Hadits; Seri Hadits untuk anak 1-4 tahun, yaitu: Sayangi Kami Sayangi Sesama; Aku Anak Muslim; Aku Bisa Karena Belajar; Menuju Generasi Qur`ani; Menguak Kesesatan Aliran Ahmadiyah; Kembang Setaman Perkawinan (bersama); Wajah Baru Relasi Hubungan Suami-Istri (bersama); Pribadi Rasulullah SAW dalam Kitab Tawdihud Dala`il karya Guru Mughni Kuningan; Fiqh Nakerwan Hongkong; Memulai Perubahan Menggapai Kesuksesan; Tips Mengatur Gaji Nakerwan; Fiqh Khitan Perempuan; Jalan Santri Menjadi Ulama; Kamus dan Rumus Hadits.
Selain menerbitkan buku-buku cetak, Kiai Luthfi merintis pengadaan buku-buku Islam digital berbasis komputer, di antaranya CD Potret Pribadi dan Kehidupan Rasullulah SAW, dan DVD Hadits dan Ilmu Hadits.
Dedikasi pada Kajian Hadits
Karena kecintaannya pada ilmu hadits dan untuk meningkatkan pemahaman serta memudahkan umat dalam belajar dan mendapatkan refrensi tentang hadits, ia mendirikan Pusat Kajian Hadits (PKH). PKH ini telah diresmikan lalu oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Di dalam PKH ini terdapat Perpustakaan Hadits.
Keunggulan perpustakaan ini memiliki koleksi yang banyak dalam bidang hadits. Kecuali itu, pengunjung yang ingin berkonsultasi tentang hadits dapat langsung bertemu dengan KH Ahmad Lutfi Fathullah.
Di perpustakaan ini juga disediakan perpustakan digital yang lengkap akan karya-karya islami yang sudah didigitalisasikan, yaitu Program Maktabah Syamilah, Program Kutubut Tis'ah, Program Pepustakaan Digital (PDF), dan DVD Hadits dan Ilmu Hadits.
Direktur Perguruan Islam Al-Mughni Kuningan Jakarta yang menikah dengan Jaihan Azhari dan dikaruniai beberapa orang anak ini tidak lelah berkarya dan memunculkan ide-ide brilian. Ia tidak kenal lelah mendorong koleganya sesama ulama Betawi, baik yang junior maupun senior untuk menghasilkan karya tulis.
“Jika ulama Betawi tempo dulu, rajin menulis dan banyak melahirkan karya-karya tulis yang berkualitas, mengapa sekarang tidak?” kata Kiai Luthfi.
Selain aktif mengajar di berbagai tempat, Kiai Luthfi juga aktif di berbagai organisasi Islam. Ia terlibat dalam kepengurusan MUI DKI Jakarta, menjadi Ketua Komisi Fatwa MUI DKI, dan kepengurusan PWNU DKI Jakarta. Terakhir ia tercatat sebagai Kepala Bazis Baznas DKI Jakarta sampai akhir hayatnya. Lahu Al-Faatihah!
Kontributor: Rakhmad Zailani Kiki
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua