Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Abdul Muhaimin Iskandar meminta pemerintah agar menghentikan rencana impor beras. Pasalnya, kebijakan tersebut jelas tidak berpihak kepada para petani.
"Hentikan impor untuk memberi ruang agar harga produksi pertanian kita tinggi," tegas legislator yang akrab disapa Gus AMI itu usai peluncuran buku Negara dan Politik Kesejahteraan di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (18/3) dilansir situs web pkb.id.
Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku prihatin, pemerintah memutuskan untuk melakukan impor beras saat musim panen raya tiba.
"Tentu ini ya sedang menjadi keprihatinan kita adalah panen yang banyak, jangan memperbanyak impor," tegas Anggota Parlemen asal Jombang, Jawa Timur itu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton dalam waktu dekat.
Menurut Airlangga, kebijakan impor dilakukan demi menjaga pasokan dan harga beras di dalam negeri.
"Salah satu yang penting adalah penyediaan beras dengan stok 1 juta-1,5 juta ton," kata Airlangga dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan 2021.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua