Pustaka

Perjalanan Sejarah Perempuan Periwayat Hadis

Ahad, 20 April 2014 | 22:58 WIB

Perempuan mendapatkan posisi yang terhormat saat kehidupan masyarakat Islam berada pada masa Rasulullah Saw. Perempuan pada waktu itu mendapatkan perlakuan yang tidak berbeda dengan kaum laki-laki. Ketika kaum laki-laki memiliki sebuah kelompok pengajian dengan Rasulullah Saw. perempuan juga merasa tidak merasa mau ketinggalan. Inilah awal dari banyaknya perempuan yang meriwayatkan hadis dari Rasulullah Saw.<>

Apa yang diperoleh laki-laki, maka sewajarnya perempuan juga memperolehnya. Mengingat tidak sedikit perempuan yang ikut dalam majelis Rasulullah Saw. Dalam memperoleh ilmu misalnya, Rasulullah Saw menganggap bahwa perempuan memiliki akses yang sama dengan kaum laki-laki. Oleh karenanya, Rasulullah Saw. membuka pintu lebar dan menganjurkan bagi laki-laki dan perempuan untuk mencari ilmu.

Buku yang ditulis oleh Dr H Agung Danarta, MAg. berjudul “Perempuan Periwayat Hadis” ini menjelaskan penyebab akibat penurunan partisipasi perempuan dalam bidang keagamaan, khususnya periwayatan hadis. Selain itu, buku ini mencari cara mengantisipasi sekaligus memantapkan pilihan atas program pemberdayaan perempuan. Data yang diperoleh dalam buku ini menunjukkan adanya penurunan pemakaian sanad perempuan yang terjadi secara terus menerus dan konsisten dari tiap thabaqoh ke thabaqoh berikutnya, atau dari satu periode ke periode berikutnya.

Berbagai pendapat yang beredar di kalangan penulis biografi sahabat tidak memungkiri bahwa peran perempuan sangat besar dalam meriwayatkan hadis. Tidak jarang mereka meriwayatkan hadis secara langsung dari Rasulullah Saw. Ibn Ishaq, misalnya, menyebut tidak kurang dari lima puluh perempuan yang berstatus sebagai sahabat telah terlibat dalam periwayatan hadis (hlm. 6).

Penulis buku ini menunjukkan bahwa jumlah sahabat perempuan yang meriwayatkan hadis adalah sejumlah 132 orang. Perempuan yang banyak meriwayatkan hadis adalah istri-istri nabi. Selain para istri nabi, beberapa perempuan sahabat nabi juga tercatat sebagai orang yang banyak meriwayatkan hadis. Misalnya seperti Asma binti Abi Bakar meriwayatkan hadis sejumlah 209 hadis, Zainab binti Abi Salamah meriwayatkan 177 buah hadis dalam kutub al-Tis’ah dan lain sebagainya.

Periwayat hadis dalam penulisan biografinya dipilahkan berdasarkan pada peringkat pertemuannya dengan Nabi saw. atau dengan orang yang pernah bertemu dengan Nabi saw atau orang yang pernah bertemu dengan orang yang pernah bertemu dengan Nabi, dan begitu seterusnya (hlm. 116). Bila benar bahwa Islam memberi berbagai hak dan kehormatan kepada kaum perempuan, dan keterlibatan perempuan dalam periwayatan hadis bisa dipakai sebagai tolak ukur, maka seharusnya ketika setelah masa-masa setelah sahabat periwayat perempuan akan semakin banyak.

Sanad perempuan dalam periwayatan hadis dalam al-kutub al-tus’ah dari thabaqh berikutnya terus mengalami penurunan. Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis buku ini menghitung jumlah perempuan periwayat hadis pada masing-masing thabaqh yang juga termuat dalam al-kutub al-tus’ah. Hasilnya menunjukkan bahwa persentase periwayat perempuan dibanding jumlah dalam al-kutub al-tus’ah terus mengalami penurunan. Dari 12,6% pada thabaqh pertama turun menjadi 6,8% pada thabaqh kedua dan terus turun menjadi 6,3% pada thabaqh ketiga dan perempuan periwayat hadis generasi terakhir terdapat pada thabaqh ketujuh dengan 1,17% (hlm 230).

Penurunan jumlah perempuan dalam meriwayatkan hadis dalam al-kutub al-tus’ah tampak jelas apabila dilihat secara per generasi. Hasil penelitian penulis buku ini menunjukkan bahwa pada periode sahabat, dalam al-kutub al-tus’ah perbandingan perempuan periwayat hadis dibanding total periwayat hadis masa sahabat sebanyak 12,6% dan mengalami penurunan secara tajam hingga 2/5nya.

Penurunan periwayat hadis perempuan tersebut pastinya ada beberapa penyebab yang menyertainya. Dalam buku ini akan melacak berbagai perubahan ang terjadi pada masyarakat Arab pada abad pertama sampai abad ketiga Hijriyah untuk mengetahui berbagai faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya pergeseran dan penurunan kuantitas perempuan periwayat hadis (hlm. 305). Di antara faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat macam kategori, yaitu periwayat hadis, tafsir agama tentang perempuan, sosial politik dan kiprah perempuan dalam berbagai kehidupan.

Judul : Perempuan Periwayat Hadis
Penulis : Dr. H. Agung Danarta, M.Ag.
Penerbit : Pustaka Pelajar
Cetakan : Cetakan April 2013
Tebal : 375
ISBN : 9-786022-291947
Peresensi: Nur Sholikhin, reporter majalah Bangkit DIY