Warta

1 Mei, Sarbumusi Aksi Peringati Hari Kemenangan Buruh

Kamis, 27 April 2006 | 08:55 WIB

Jakarta, NU Online
Meski berencana akan turun jalan pada 1 Mei mendatang, namun Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) menilai bahwa aksi nanti dilakukan bukan dalam rangka mogok nasional, melainkan semata sebagai peringatan Hari Buruh Internasional.

“Kita akan turun jalan, tapi bukan mogok nasional, hanya pawai saja sebagai peringatan Hari Buruh Internasional,” demikian disampaikan Ketua Umum PP Sarbumusi, Junaidi Ali kepada NU Online usai pertemuan antara sejumlah serikat buruh dan pekerja dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani di Main Hall Polda Metro Jaya, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (27/4).

<>

Hari Buruh Internasional atau lebih dikenal dengan istilah Mayday, kata Junaidi, merupakan hari kemenangan kaum buruh dan pekerja secara internasional. Oleh karenanya, momen 1 Mei mendatang, Sarbumusi akan memperingati hari itu sebagai hari kemenangan buruh, tidak dengan mogok nasional.

Untuk keperluan aksi itu, ungkap Junaidi, PP Sarbumusi telah menginstruksikan kepada DPW dan DPC seluruh Indonesia agar turut serta dalam memperingati Mayday tersebut. “Kita sudah instruksikan kepada seluruh DPW dan DPC untuk ikut merayakan. Dengan catatan tetap tertib, disiplin, tidak anarkis dan tidak merusak,” ungkapnya.

Bagi buruh anggota Sarbumusi yang pada 1 Mei itu bekerja, Junaidi mengimbau agar tetap turut dalam aksi tersebut. Ia menyarankan untuk melobi kepada pengusaha masing-masing agar diizinkan untuk mengikuti aksi.

“Diharapkan bisa melobi ke pengusahanya, kalau bisa libur atau ganti hari lain atau libur tidak dapat gaji, atau bisa juga potong cuti sesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Semuanya, harus berkoordinasi dengan masing-masing DPW atau DPC, terang Junaidi.

Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Kapolda, puluhan serikat pekerja meminta polisi tidak bersikap represif dan melarang buruh dari luar daerah untuk masuk ke Jakarta pada aksi 1 Mei mendatang. Mereka juga meminta polisi tidak melakukan pemukulan dan penangkapan terhadap buruh yang melakukan demonstrasi.

Pertemuan antara serikat buruh dan pekerja dengan jajaran Polda Metro Jaya itu berlangsung sekitar 2 jam dan berakhir pukul 12.00 WIB. Sedikitnya 142 orang perwakilan dari 87 serikat pekerja hadir dalam acara itu. Selain Sarbumusi, Serikat pekerja lain yang hadir di antaranya Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Gabungan Serikat Pekerja Muslim Indonesia (Gaspermindo). (rif)