Warta HARLAH GP ANSOR

Anggap Saja Kelompok Lain Tidak Ada, NKRI Sudah Final

Selasa, 26 April 2011 | 11:18 WIB

Demak, NU Online
NU itu besar, Ansor berada didalamnya, diakui maupun tidak di Indonesia kebanyakan amaliah maupun ubudiyahnya adalah ahlussunnah wal jama’ah, maka dari itulah kita harus percaya diri dan anggap saja kelompok kecil lain (faham ekstrim yang saling mengkafirkan) itu tidak ada namun tetap waspada.

Banyak pengamat dan akademisi dari negara negara Islam di dunia ini memprediksi bahkan menjadi kenyataan bahwa pusat Islam didunia ini adalah negara Indonesia atau boleh dibilang Islam di Indonesia ya NU, dikarenakan warga NU pinter mengambil hati orang lain dan berakhlaq mulia (Islam rahmatan lil alamin).<>

Hal tersebut diungkapkan oleh penasehat GP Ansor Cabang Demak yang sekaligus pengasuh PP At Taslim Bintoro Demak KH M Nurul Huda MA dalam acara sarasehan / Refleksi PC GP Ansor Kabupaten Demak, Ahad (24/4) di gedung PCNU kabupaten Demak, jl Sultan Fattah no 611 Demak.

“Aswaja sejak didirikan oleh Imam Al-Asy’ari adalah untuk mengatasi faham ekstrem yang saling mengkafirkan dan membuat perang saudara diantara umat Islam. Maka kita harus jaga terus ajaran ini,” katanya.

Acara refleksi dihadiri Bupati Taftazani, wakil bupati, Ketua DPRD Demak, ketua PCNU H Musyaddad Syarif, dan sesepuh Ansor lain dan pengurus di tingkat cabang dan PAC sehingga ruangan melebihi kapasitas, namun suasana tetep khidmat dikarenakan motivator para sesepuh yang semakin malam semakin membara.

Bupati Demak menegaskan Ansor Demak harus jadi pusat percontohan Ansor di Jawa Tengah bahkan tingkat nasional, dan harus berdasar azas manfaat. Sementara itu ketua DPRD Demak, H Muchlasin menyerukan indahnya kebersamaan dalam menyikapi perbedaan sehingga NKRI sudah menjadi harga mati.

Sedangkan Ketua PCNU Demak H Musyadad Syarit menyampaikan dengan mengetahui sejarah dan menghargai perjuangan leluhur, terutama para ulama dalam merebut kemerdekaan RI, maka wajib untuk mempertahankan keutuhan NKRI

Puncak harlah akan diselenggarakan pada 12 Juni 2011 dengan ceramah ilmiah bersama H As’ad Ali waketum PBNU dan H Nusron Wahid, ketua umum Ansor dan dilanjutkan dengan rapat kerja. (sdq)