Warta JELANG MUKTAMAR

APTINU Rekomendasikan Wakilnya Masuk Jajaran PBNU

Sabtu, 17 Oktober 2009 | 12:02 WIB

Jakarta, NU Online
Asosiasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (APTINU) merekomendasikan salah seorang wakilnya untuk masuk dalam jajaran pengurus harian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode mendatang.

Penempatan wakil dari APTINU ini dimaksudkan agar PBNU dapat lebih berkonsentrasi menangani bidang pendidikan, terutama perguruan tinggi. APTINU menilai PBNU selama beberapa periode kepengurusan kurang bisa merespon aspirasi dari kalangan aktivis pendidikan di lingkungan NU.<>

Hal tersebut mengemuka menjelang penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakoornas) APTINU di Jakarta, Sabtu (17/10). Para peserta kompak mengajukan salah seorang wakil di PBNU sebagai penyambung lidah kalangan aktivis pendidikan.

Rektor Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, Drs H Didin Wahidin M Pd yang memimpin rapat pleno menyampaikan, antusias para peserta Rakornas Aptinu untuk menempatkan wakil di PBNU begitu tinggi.

”Semoga saja ini bukan bagian dari semangat berpolitik, tapi saya percaya maksud kita semua ini adalah upaya untuk mengembangkan APTINU,” katanya.

Ketua APTINU Dr Noor Achmad MA mengatakan, jika penempatan wakil di PBNU ini dimaksudkan sebagai penyambung lidang kalangan aktivis pendidikan, maka wakil dari para aktivis perguruan tinggi ini diperlukan.

"Tidak harus saya, Pak Didin Wahidi, atau Pak Mujib Qulyubi (STAINU Jakarta), namun siapa saja wakil dari APTINU, jika itu dimaksudkan sebagai penyambung lidah maka perlu masuk dewan harian PBNU," katanya.

Ditemui NU Online usai rapat, Rektor Uninus Didin Wahidin yang memimpin Rapat Pleno menyampaikan, usulan penempatan wakil dalam pengurus harian PBNU ini dirasa perlu diapresiasi. Menurutnya, penempatan wakil ini dimaksud agar PBNU menaruh perhatian lebih pada bisang pendidikan, terutama pendidikan tinggi.

”Selama ini ketua PBNU yang mengaku membidangi pendidikan dirasa kurang memperhatikan pendidikan. Belum ada yang dilakukan. Penempatan wakil dari aktivis pendidikan ini bukan hanya dari APTINU tetapi juga dari Lembaga Pendidikan Ma’arif NU,” katanya. (nam)