Warta

Bulan Maulid Telah Tiba

Selasa, 20 Maret 2007 | 06:25 WIB

Jakarta, NU Online
Rukyat penentuan awal bulan Rabiul Awal 1428 H pada Senin (19/3) petang kemarin berhasil melihat hilal (bulan) di bukit Condrodipo, Gresik, Jawa Timur, oleh tim rukyat Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Gresik dan Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan. Pera’i adalah HM Inwanudin (29), disaksikan oleh H Ainurrafiq (59), A Syaikchu (40), Husein Nasir (25), A Qusyairi Ismail (26), dan HA Baehaqi (40).

“Dengan demikian hari ini (Selasa) sudah masuk Bulan Maulid (Rabiul Awal) dan Maulid Nabi Muhammad SAW atau hari kelahiran Nabi 12 Rabiul Awal 1428 H jatuh pada Sabtu 31 Maret 2007 M, sama persis seperti dalam almanak LFNU,” kata Ketua LFNU KH A Ghazali Masroeri dihubungi NU Online, di Jakarta, Selasa (20/3).

t;Data dalam almanak Pengurus Besar nahdlatul Ulama (PBNU) yang diterbitkan oleh LFNU untuk markas Jakarta menyebutkan ijtima’ atau  batas astronomis antara bulan yang sedang berlangsung dengan bulan baru terjadi pada Senin 19 Maret 2007 pukul 09:41 WIB; tinggi hilal 30 2'; matahari terbenam dalam posisi 00 40' selatan titik barat; kedudukan hilal 30 36' utara matahari; keadaan hilal miring ke utara; dan lama hilal di atas ufuk 11' 38" .

Fungsi rukyatul hilal adalah untuk membuktikan akurasi dari data hisab (perhitungan astronomis) dan memperoleh kepastian mengenai waktu pelaksanaan beberapa ibadah tertentu, yang paling rutin adalah puasa sunnah ayyamul bidl (hari-hari putih) yakni tanggal 13, 14, dan 15 Hijriyah.

“Umumnya orang memperhatikan rukyatul hilal hanya pada saat penentuan awal bulan Ramadhan dan Syawal saja. Padahal setiap awal bulan kita mengadakannya. Khusus untuk bulan ini memang kita ada Maulid Nabi,” kata Kiai Ghazali.

Pembangunan Ahlaq

Peringatan Maulid Mabi Muhammad SAW mulai dilaksanakan pada masa pemerintahan Sultan Salahuddin al-Ayyubi alias Saladin (1138-1193 M) dari Dinasti Bani Ayyub yang berpusat di di Qahirah (Kairo), Mesir. Waktu itu, tujuannya untuk memperkokoh semangat keagamaan umat Islam umumnya, khususnya para tentara yang tengah bersiap menghadapi serangan tentara Nasrani dari Eropa pada episode Perang Salib yang terkenal itu.

Kini peringatan Maulid Nabi diadakan di oleh umat Muslim seluruh dunia dengan maksud dan tata upacara yang bermacam-macam.

Dalam kontek Indonesia saat ini, Menurut Kiai Ghazali Masroery, hal terpenting yang harus direfleksikan pada bulan Maulid kali ini adalah pembangunan ahlaq. Dikatakan Nabi dilahirkan ke dan diutus ke dunia terutama adalah untuk menyempurnakan ahlaq manusia.

”Keterpurukan yang terjadi saat ini tidak lepas dari keterpurukan ahlaq kita, bangsa Indonesia. Juga, bencana yang sering terjadi akhir-akhir ini tidak terlepas dari ulah tangan kita yang tidak ramah terhadap lingkungan, tidak berakhlak yang baik terhadap alam,” katanya. (nam)