Malang, NU Online
Rukyat dengan sistem manual dalam penentuan awal bulan dirasa kurang sempurna, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) rencananya akan melengkapi peralatan rukyat yang bisa diakses secara online.
PBNU harus bekerja keras terkait pengadaan peralatan ini yang diperkirakan menelan anggaran Rp1 miliar. “Pengadaan alat-alat modern ini dilakukan secara berkala, sebab PBNU bukan BUMN,” kata Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi kepada wartawan, di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (23/12).
<>Hasyim menjelaskan, para tenaga rukyat dari PBNU saat ini masih menerima materi kepelatihan yang dipusatkan di Semarang, Jawa Tengah. Pelatihan untuk membekali sumberdaya manusia secara profesional ini berlangsung tanggal 17-24 Desember 2006. “Pembekalan bagi tim rukyat terus dilakukan,” katanya.
Materi yang diberikan kepada 100 orang tenaga ahli rukyat PBNU ini antara lain ilmu rukyat, hisab, astronomi, pengetahuan benda-benda langit, cara menggunakan alat atau teknologi, ilmu menentukan arah atau koordinat, dan pelaporan secara on line.
“Sejauh ini pelaporan baru sebatas manual. Ke depan bisa dikembangkan secara on line,” ujarnya. Tenaga ahli rukyat yang disiapkan ini berasal perwakilan Nahdlatul Ulama se-Indonesia. Sejauh ini di PBNU baru ada 112 tim rukyat secara nasional yang berlokasi di tiap cabang. “Pelatihan ini dilakukan bergelombang dan terus menerus,” tegasnya.
Terkait pengadaan alat-alat penunjang kegiatan rukyatul hilal, lanjutnya, PBNU akan melakukan hal itu secara bertahap. Pengadaan alat yang memiliki teknologi modern ini dinilai penting karena menunjang kegiatan yang selama ini dilakukan secara manual. “Ke depan dalam menentukan bulan bisa dilakukan secara akurat,” ujarnya.
Bahkan, sistem pelaporan segera ditingkatkan yaitu dari manual menjadi on line. Ketika tim rukyat melakukan kegiatan melihat bulan, hasilnya bisa cepat diketahui secara akurat tanpa ada perbedaan.(gpa/ind)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
2
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
3
Awal Ramadhan, Gus Baha Pilih Ikut Keputusan Pemerintah, Apresiasi Perbedaan
4
Anggaran Pendidikan Dipangkas, BEM PTNU DIY: Pemerintah Korbankan Hak Rakyat
5
Muncul Ajakan Cuti Bersama, Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Indonesia Gelap Hari Ini
6
Arab Saudi Berikan 100 Ton Kurma Ramadhan untuk Indonesia
Terkini
Lihat Semua