Jakarta, NU Online
Meskipun kongres I Pagar Nusa tinggal 8 hari lagi, sampai saat ini bursa kandidat yang akan memimpin Pagar Nusa sebagai badan otonom NU belum muncul.
“Sejauh ini belum ada wilayah atau cabang yang menyuarakan aspirasinya mendukung calon tertentu,” tutur Ketua Panitia Kongres. H. Fuad Anwar, Selasa.
<>Mekanisme pencalonan sampai saat ini juga belum ditentukan, berapa suara minimal yang harus dipenuhi untuk bisa mencalonkan diri.
“Masih terdapat perdebatan bagaimana mekanisme pemilihan ketua umum, melalui one man one vote, sistem ahlul halli wal aqdi atau sistem presidium, ini masih akan dibahas dalam tatib,” tutur Sekretaris Panitia Mujtahidur Ridho.
Edo, panggilan akrab Mujtahirur Ridho menjelaskan ada usulan dari pengurus PBNU yang menginginkan sistem ahlul halli wal aqdi untuk kongres pertama ini.
Dalam acara pra kongres yang akhirnya forumnya dirubah menjadi kongres, namun tidak diakui oleh PBNU yang diselenggarakan pada 25 September 2005 di Ponpes Ciganjur, terpilih H. Suharbillah.
Kala itu, terdapat 5 kandidat yang bersaing dalam kongres. Dari 72 suara wilayah dan cabang, sebanyak 53 memilih Suharbillah diikuti KH Sayuthi Ghozali 13 suara, Kuncoro 3 suara, Abdul Latif 2 suara dan Abdul Halim 1 suara. Abstain 1 suara dan 1 suara lagi memilih Gus Maksum, pendiri Pagar Nusa yang saat ini sudah meninggal dunia. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua