Jakarta, NU Online
Dua puluh deligasi perdamian Afganistan dihibur musik dari grup Debu. Tampak di antaranya Burhanuddin Rabbani, manta presiden Afganistan. Dia duduk berdampingan dengan wakil ketua umum PBNU H As’ad Said Ali.
Lagu pertama berjudul Allahmendapatkan tepuk tangn meriah dari penonton. “Tujuan kami bermusik hanya satu, mengumandangkan la ilaha illa Allah, tiada Tuhan selain Allah,” kata Mustafa, volais Debu yang juga pegang alat musik petik khas Timur Tengah, Gambus.
<>Malam ini Debu menurunkan tujuh personil, masing-masing Mustafa (vokalis dan Gambus), Salim (suling), Mujahid (Bas), Daud (drum), Luthfi (perkusi, Ahmad (santur) dan Abdullah bin Mustafa (biola). Kecuali Luthfi dan Ahmad yan dari Indonesia, personil Debu berasal dari Amerika Serikat, beberapa di antaranya sudah menjadi WNI.
Sampai hari ini, debu sudah mengeluarkan tujuah album, di Indonesia 5, di Turki 1, dan di Iran 1. “Kita mesti bangga, ada orang asing yang memiliki keahlian yang naturalisasi menjadi WNI secara sukarela. Apalagi mereka menyuarakan Islam,” komentar Bina Suhendra, bendahara PBNU.
“Saya suka musiknya, perpaduan dari mudaya yang berbeda. Kelembutan mereka juga suka. Ini cocok buat NU yang menilai semua manusia itu sama, kecuali takwanya,” tambahnya.
Di sela-sela lagu, Mustafa mengatakan, Nabi Muhammad adalah sosok yang terindah, termulia. “Beliau adalah insan kamil. Kalau kita ingin mengenal dengan nyata, maka kita hidupkan akhlah Nabi dalam diri kita. Kalau kita punya akhak baik, ke mana pun, orang akan melihat Nabi,” tegasnya.
“Fitrahnya manusia adalah laa ilaha illa allah, tidak kenal agamanya. Apapun agamanya laa ilaha illa allah. Pada saat ditanyakan siapa nabimu, ada banyak jawaban, sehingga ada banyak agama. Tapi, pada dasarnya semua laa ilaha illa allah. Penjelasan ini kami sampaikan kepada semua orang, tidak lihat agamanya. Dan semuanya terima,” jelasnya.
“Ucapkanlah laa ilaha illa allah,” seru Mustafa. Lagu terakhir berjudul laa ilaha illa allah diiringi tepuk tangan para penonton, sambil berseru laa ilaha illa allah. Mereka bertahlil bersama.
"Wahai Muslim dan Hindu, mari ucapkan bersama Laa ilaha illaallah. Bersatu satu irama. Laa ilaha illallah....”
Penulis: Hamzah Sahal
Terpopuler
1
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
2
Hukum Quranic Song: Menggabungkan Musik dengan Ayat Al-Quran
3
Haul Ke-15 Gus Dur di Yogyakarta Jadi Momen Refleksi Kebijaksanaan dan Warisan Pemikiran untuk Bangsa
4
Surat Al-‘Ashr: Jalan Menuju Kesuksesan Dunia dan Akhirat
5
Mariam Ait Ahmed: Ulama Perempuan Pionir Dialog Antarbudaya
6
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 229: Ketentuan Hukum Talak Raj’i dan Khulu’
Terkini
Lihat Semua