Warta JELANG MUKTAMAR

Empat Bidang yang harus Dilanjutkan Pemimpin Baru

Selasa, 6 Oktober 2009 | 08:20 WIB

Jakarta, NU Online
KH Hasyim Muzadi meminta ketua umum PBNU yang nantinya terpilih dalam muktamar ke-32 NU di Makassar mendatang melanjutkan program berjangka panjang yang saat ini telah berjalan agar kesinambungan ini tidak memotong garapan yang sudah dijalankan dengan baik.

Empat bidang yang harus dilanjutkan diantaranya meliputi empat bidang, yaitu peran internasional NU, pendidikan, kesehatan dan ekonomi keummatan.<>

NU yang dulunya tidak dikenal dalam dunia internasional, melalui International Conference of Islamic Scholars (ICIS) telah menyelenggarakan beberapa event internasional sehingga membuat NU dikenal dalam komunitas global.

“NU yang dulunya nothing sekarang sudah something, meskipun belum important thing,” katanya dalam konferensi pers yang diselenggarakan di PBNU, Selasa (6/10).

Upaya peningkatan peran internasional salah satunya digalakkan dengan pengembangan Pengurus Cabang Istimewa (PCI NU) di berbagai belahan dunia. Dalam waktu dekat mereka akan berkumpul untuk mendiskusikan langkah, capaian, potensi dan tantangan yang dihadapi NU ke depan,” jelasnya.

Mengenai pendidikan, PBNU akan melakukan penyeragaman terhadap sekolah berlabel NU agar keberadaan NU dapat dilihat dari lembaga pendidikan yang dimiliki. Pada tanggal 8-9 Oktober ini, para pengurus Maarif NU dari sebagian besar wilayah di Indonesia akan bertemu untuk mengkonsolidasikan diri.

Demikian pula dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan NU. Hasyim menjelaskan, selama kepemimpinannya, pesat pelayanan kesehatan yang dimiliki NU jumlahnya meningkat sebesar 300 persen.

“Dalam waktu dekat kita akan melakukan pertemuan di RSI Surabaya untuk membahas masalah labelisasi rumah sakit NU, pembahasan dasar hokum, capaian, dan upaya koordinasi diantara rumah sakit tersebut,” lanjutnya.

Masalah yang masih menghadap cukup berat meliputi bidang ekonomi keummatan. Hal ini tak bisa dilepaskan dari sistem ekonomi yang berlaku saat ini. Saat ini PBNU sudah memiliki beberapa embrio usaha yang harus terus dilanjutkan. Beberapa aset yang dimiliki yang bisa dikembangkan adalah tanah seluas 3400 hektar di Musi Banyuasin Sumsel dan 500 hektar di Sembalun Lombok Timur.

Sebelumnya PBNU memiliki pabrik rokok, tetapi karena pertimbangan dan keberatan dari sejumlah warga NU, PBNU menjualnya kepada fihak lain. (mkf)