Warta

FKB Desak Pemerintah Perbaiki Jalan

Rabu, 12 Maret 2008 | 23:06 WIB

Jakarta, NU Online
Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI mendesak pemerintah agar segera memperbaiki sejumlah jalan di Indonesia yang rusak akibat hujan dan banjir yang terjadi belakangan ini. Hal itu sangat penting karena infrastruktur jalan sangat terkait dengan perekonomian masyarakat.

"Itu guna menggerakkan perekonomian nasional dan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. Karena, berdasarkan laporan, indeks daya saing global versi World Economic Forum 2007-2008, infrastruktur Indonesia berada pada posisi yang memprihatinkan, yaitu peringkat 91 dari 131 negara di dunia," ujar anggota Komisi V FKB DPR RI Abdullah Azwar Anas, Jakarta, Rabu (12/3).<>

Banyaknya jalan yang rusak, kata Anas, akan menghambat laju pembangunan infrastruktur. Menurutnya, panjang jalan nasional 34.628 kilometer. Namun, kapasitasnya baru 48 persen, dan hanya 1 persen yang sesuai dengan kriteria jalan raya.

"Persentase kelayakan jalan itu masih di bawah standar. Sementara, panjang jalan di Indonesia, termasuk jalan provinsi dan kabupaten, kurang lebih 300.000 kilometer. Namun, jalan provinsi dan kabupaten itu lebih dari 50 persennya buruk," tuturnya.

Secara terpisah, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto menegaskan, dana tanggap darurat akibat banjir di seluruh Indonesia adalah sebesar  Rp 2,5 triliun. Dana tersebut, sebanyak Rp 1,7 triliun digunakan untuk penanganan kawasan sungai, lahan dan perbaikan tanggul-tanggul yang jebol.

Sedangkan sekitar Rp 2,5 triliun untuk tanggap darurat akibat bencana banjir di seluruh Indonesia. Karena kerusakan infrastruktur sungai dan bendungan lebih banyak, maka alokasinya lebih banyak untuk penanganan infrastruktur sungai."

Menurut Djoko perbaikan infrastruktur jalan yang rusak karena banjir dianggarkan Rp 780 miliar. Namun, karena masih banyak jalan-jalan yang rusak tergenang air, maka perbaikannya harus menunggu jalanan kering.

"Yang bisa dilakukan secara menyeluruh, ya harus menunggu kering dulu. Tidak bisa diperbaiki dalam kondisi tergenang. Tapi, untuk sementara, sudah dilakukan perbaikan-perbaikan kecil," tutur Djoko. (fkb/rif)