Warta

Grand Syaikh Al-Azhar: Mahasiswa Indonesia-Mesir Harus Menjadi Pelopor Pembaruan Islam

Sabtu, 1 November 2008 | 10:21 WIB

Kairo, NU Online
Sebagai generasi muda Islam, mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar Mesir seharusnya dapat menjadi pembangun dan pengukuh peradaban Islam, bukan justru sebaliknya, sebagai pengacau dan penghancur.

Hal tersebut dikatan Grand Syaikh Al-Azhar Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawi di hadapan ribuan pelajar Indonesia-Mesir dalam taushiyyahnya pada acara PPMI Academic Award 2008 yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) dan KBRI Mesir di Auditorium Sholah Kamil, Nasr City, pada Kamis sore (30/10).<>

Sebagaimana dilansir situs NU Mesir, pucuk pimpinan tertinggi Al-Azhar yang dikenal moderat itu mewasiatkan agar setibanya di tanah air kelak, para lulusan Al-Azhar dapat mampu memainkan andil besar dalam proses dakwah Islam, bisa menjadi para pembaharu serta pelopor kemajuan di berbagai bidang, terutama di bidang agama.

Sebagai lembaga Islam internasional, Al-Azhar sejatinya dapat dijadikan cermin dan rujukan oleh umat Islam di Indonesia, karena Al-Azhar kaya akan literatur dan turats, serta mempunyai pola keberislaman yang "Rahmatan lil Alamin", moderat, dan terbuka.

Dalam acara tersebut, Dubes KBRI Kairo, Abdurrahman Muhammad Fachir juga menyampaikan sambutan dan rasa terima kasih atas kehadiran Grand Syeikh, sekaligus membacakan hasil prestasi mahasiswa Indonesia di Mesir (atau yang akrab disebut Masisir) tahun ajaran 2007/2008. Dari laporan yang disampaikan, prosentase kelulusan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jika pada tahun sebelumnya (2006/2007) angka kelulusan hanya mencapai 54 %, tahun ini naik cukup tinggi menjadi 67 %.

Di samping berbagai seremonial di atas, acara ini juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi persembahan Rumah Budaya AKAR, Nasyid Acapela al-Fatah, juga musik akustik persembahan Dewan Pengurus PPMI pusat. (nu mesir/lut/atj)